NU Surabaya Keberatan Risma jadi Menteri, Harus Selesaikan Tugasnya Dulu sebagai Wali Kota

NU Surabaya Keberatan Risma jadi Menteri, Harus Selesaikan Tugasnya Dulu sebagai Wali Kota KH. Dr. Ahmad Muhibbin Zuhri, Ketua PCNU Kota Surabaya. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya merasa keberatan jika Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi menteri di Kabinet Indonesia Kerja Jilid II. Mengingat, beredar informasi bahwa Risma akan dijadikan menteri di era Presiden Joko Widodo - Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin periode 2019-2024.

Ketua PCNU Surabaya, KH. Ahmad Muhibbin Zuhri mengatakan, meski masa bakti Risma akan berakhir tahun 2020, mantan kepala Bappeko Surabaya itu harus menyelesaikan tugasnya. Nantinya, jika presiden melakukan reshuffle, Risma bisa saja diangkat jadi menteri. Apalagi prestasi yang banyak ditorehkan Risma akan menjadi pertimbangan presiden dalam memilih menteri.

"Saya harapkan Bu Risma mau menyelesaikan masa jabatannya dulu, kan kurang sedikit saja. Toh, nanti kalau ada reshuffle Risma bisa jadi menteri," ujar Muhibbin usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional, di Tugu Pahlawan, Selasa (22/10).

Menurut Muhibbin, Surabaya masih membutuhkan Risma karena banyak kemaslahatan yang diciptakan untuk masyarakat. Maka di sisa masa jabatannya dapat digunakan untuk mengabdi untuk kepentingan masyarakat Surabaya.

"Saya kira akan lebih maslahat kalau Bu Risma menyelesaikan jabatan sesuai amanah masyarakat Surabaya, yang saat itu ingin dipimpin selama lima tahun," katanya.

Muhibbin melanjutkan, pemilihan menteri hanyalah menunggu timing (waktu) karena masih banyak tokoh yang kompeten untuk masuk kabinet jilid II.

"Kalau memang Bu Risma sangat diharapkan menjadi menteri karena prestasinya, saya kira timing-nya saja," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono lebih memilih tidak banyak berkomentar banyak soal isu Risma akan dipilih menjadi menteri. Ketidakhadiran Risma dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan bukan berarti dipanggil oleh presiden di istana. Melainkan kondisinya sakit.

Awi, panggilan akrab Adi Sutarwijono memastikan Risma akan mengambil keputusan yang terbaik buat Surabaya.

"Bu Risma akan mengambil keputusan, yang menurut beliau akan menjadi yang terbaik bagi Surabaya. Termasuk bagi Indonesia," ujar Awi. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO