Kunjungan KPK ke Situbondo Disambut Demo, Warga Berpakaian SD Minta Kasus Korupsi Diusut Tuntas

Kunjungan KPK ke Situbondo Disambut Demo, Warga Berpakaian SD Minta Kasus Korupsi Diusut Tuntas Junaidi saat melakukan aksi tunggal di depan kantor Pemkab Situbondo. foto: Mursidi/ BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Kedatangan kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi () di Kabupaten diwarnai unjuk rasa warga, Kamis (18/7). Aksi ini dilakukan oleh Gerakan Masyarakat Peduli Urusan Rakyat (Gempur) Junaidi. Menariknya, Junaidi melakukan aksinya seorang diri dengan menggunakan pakaian anak sekolah dasar (SD).

Dalam orasinya di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) , ia meminta lembaga anti rasuah tersebut mengusut tuntas barbagai kasus korupsi di , baik korupsi yang terjadi di Pemkab maupun di DPRD .

"Saya mengapresiasi kedatangan ke , tapi jangan cuma melakukan pencegahan, tapi juga harus melakukan penindakan, karena sangat banyak kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten ini," pekik Junaidi.

Selain banyak kasus korupsi yang tidak diungkap dan tidak ditindak lanjuti, Junaidi juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten sangat banyak aset pemerintah daerah yang lenyap, dengan cara diperjualbelikan ke pihak pengusaha.

"Itu salah satu contoh ya, ada di jalan ijen bekas Bank Kredit Desa, sekarang menjadi showroom mobil. Juga ada di Desa Juglangan beberapa hektar lahan yang dijual ke pengusaha. Saya mempertanyakan, karena itu milik pemerintah daerah Kabupaten ," ungkapnya.

Junaidi juga meminta memberikan perhatian khusus di Kabupaten . Pasalnya pembangunan daerah berjalan sangat lambat. Menurutnya, semua itu terjadi karena pemerintah Kabupaten hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat formalitas dan rutinitas semata, tanpa ada kreativitas yang menyebabkan berjalan dengan pesat.

"Keterlambatan pembangunan ini juga ada kaitannya dengan proyek pemkab yang dikorupsi oleh para pejabat di . Ada proyek miliaran rupiah dibangun di lahan milik perhutani dengan alasan tahun kunjungan wisata tanpa ada dasar hukumnya, sehingga tidak berkontribusi terhadap PAD," paparnya.

Di akhir orasinya, aktivis anti korupsi yang dikenal vokal ini juga meminta dilakukan audit terhadap LKHPN yang sudah dilaporkan ke . Ia mensinyalir ada beberapa aset milik pejabat di , mulai dari Bupati sampai jajaran ke bawahnya yang tidak dimasukkan ke dalam LHKPN dengan modus diatasnamakan orang lain.

" harus peka, jangan cuma menerima LHKPN begitu saja, harus dilakukan audit. Saya punya bukti beberapa pejabat di , seperti aset yang mereka miliki di luar daerah dan saya yakin aset itu tidak akan dimasukkan ke dalam LHKPN-nya itu," pungkasnya. (mur/had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Pikap Pengangkut Cabe Terguling di Jalur Pantura Situbondo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO