SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sunak Mutiha Djumakah (65), seorang janda tua penjual kacang goreng renteng yang mampu menunaikan ibadah haji. Seluruh biaya ibadah haji itu ia tabung sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam celengan.
Wanita paruh baya asal Jl. Cokroaminoto Kebonsari Kota Probolinggo ini menjadi salah satu wanita paling beruntung di dunia. Pasalnya, pada musim haji tahun ini ia dapat berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji melalui kelompok terbang (kloter) 9.
BACA JUGA:
- Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
- Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
- Haramkan Maulidan dan Wayang, Nyali Ustad Wahhabi Ciut soal Miss Universe Asal Saudi
- Jangan Main-Main dengan Kata Kiblat, Ketahui Sejarah Perpindahannya yang Penuh Hikmah
“Saya dari dulu itu mas suka mengatur uang, saya punya hasil jualan langsung saya masukkan mas ke dalam jembung (celengan),” terang nenek dengan dua cucu ini.
Dengan logat bahasa Madura yang amat kental, ia berusaha menceritakan kisahnya berjualan kacang, hingga ahirnya bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji.
Kacang goreng renteng milik Mak Sunak diproses dari nol. Kacang yang masih berkulit lalu direbus, selanjutnya dikupasi, kemudian diberi bumbu, digoreng, diberi bawang, baru kemudian dikemasi.
Harga yang dipatok oleh Mak Sunak tidak mahal, justru tergolong murah. Satu renteng kacang goreng yang berisi 12 itu dipatok seharga 4800, selanjutnya dijual oleh penadah senilai 6000. Keuntungan yang didapat pun tidak seberapa. Namun siapa sangka dengan ketekunan Mak Sunak dalam menabung, ia berhasil mendaftar haji.
“Penghasilan saya sehari itu ndak mesti mas, paling 20.000 sampai 30.000 sehari, ya gimana lagi, uang ini harus saya tabungkan mas, kalau dak pinter-pinter nabung, dak bisa haji saya mas,” sambung Mak Sunak.