Ketua Projo Pacitan: Diduga Ada KKN Dibalik Rekrutmen Calon Perangkat Desa

Ketua Projo Pacitan: Diduga Ada KKN Dibalik Rekrutmen Calon Perangkat Desa Samsudin saat bertemu Ketua Projo Pacitan, John Vera Tampubolon.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ketua organisasi Pro Jokowi (Projo) Kabupaten Pacitan John Vera Tampubolon menengarai adanya praktik KKN di balik proses rekrutmen calon perangkat desa di Desa Bandar, Kecamatan Bandar. Aroma koruptif tercium dari sejak awal proses pengumuman yang dinilainya kurang transparan.

"Kami akan telusuri masalah ini sampai ke tingkat kabupaten. Bahkan bila perlu sampai ke ranah hukum. Selain itu kami juga menengarai banyaknya kecurangan yang dilakukan panitia seleksi, begitu pun Camat Bandar, kuat diduga juga main kongkalikong," kata John Vera, Kamis (4/7).

Hal senada juga disampaikan Samsudin, salah seorang tokoh masyarakat Desa Bandar. Ia mengungkapkan pengumuman yang seharusnya dilaksanakan selama 14 hari, namun dipersingkat hanya dua hari.

"Panitia seleksi berdalih bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Sehingga banyak masyarakat yang hendak ikut mendaftar namun gagal karena waktu sangat pendek. Mereka tak bisa melengkapi administrasi," tutur Samsudin yang saat itu sempat menelepon media.

Menurut Samsudin, proses rekrutmen sudah dikondisikan oleh oknum panitia yang juga disinyalir di-back up oleh camat. Apalagi saat proses tulis sistem computer assisted test (CAT), nilai yang tertera di layar monitor berbeda dengan nilai yang ada di papan pengumuman.

"Rekrutmen ini terkesan sudah dikondisikan. Sebab calon perangkat desa terpilih, kebanyakan saudara dan kerabat dekat dari kepala desa serta ketua BPD," tuding dia.

Untuk itu, ia berupaya mengadukan masalah ini ke bupati. Dan bila perlu ke aparat penegak hukum. "Sebab di era keterbukaan seperti sekarang ini, masih ada saja cara-cara kotor untuk merekrut calon perangkat desa," pungkas dia. 

INFORMASI DARI JOHN VERA DAN SAMSUDIN INI MASIH MEMBUTUHKAN KONFIRMASI DARI PIHAK TERKAIT, BAIK PEMDES BANDAR DAN KECAMATAN BANDAR. SEHINGGA KEBENARANNYA BELUM BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN. (yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO