
Pihak sekolah mengapresiasi kegiatan ini. Sebab siswa bisa menerapkannya. “Selain diri sendiri, siswa bisa menolong suadaranya maupun tetangganya saat terjadi bencana,” cetus Kepala MTs Hasanuddin, M Ali Mahrus.
Ketua LPBI-NU Sidoarjo, Nur Muchamad Sholichuddin mengatakan, simulasi tanggap bencana ini bentuk edukasi. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, siswa bisa menyelamatkan diri. “Kami berbagi pengalaman menghadapi bencana,” tandasnya.
Kata Sholichuddin, pihaknya terus menggulirkan pelatihan tanggap bencana ini ke sekolah-sekolah di Sidoarjo. Harapannya, pengetahuan praktis tanggap bencana ini banyak dimiliki warga sekolah. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News