SUMENEP (bangsaonline)
Kasus tenggelamnya Perahu Layar Motor (PLM) Jabal Nur alias Mutiara Indah, saat mengangkut rombongan pernikahan ke Buleleng, Bali, dengan 49 penumpang, pada Senin (6/10) lalu, memberikan pelajaran berarti kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Dan untuk mengantisipasi kejadian serupa, sudah direncanakan bakal mengembangkan jalur perintis antara Raas-Bali.
Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Siddik, menjelaskan, pengembangan jalur perintis untuk Raas-Bali, sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat mengunjungi keluarga korban PLM Jabal Nur, akhir pekan kemarin.
“Upaya penambahan jalur perintis Raas-Bali tidak ada masalah. Mudah-mudahan secepatnya terealisasi,” kata Wabup Sumenep.
Pengembangan jalur perintis itu, lanjut Wabup, belum bisa direalisasikan dalam kurun waktu satu-dua bulan kedepan. Sebab, harus dilakukan pengembangan infrastruktur disisi Bali seperti dermaga yang representatif.
“Kendalanya, hingga saat ini masih belum ada dermaga yang representatif diwilayah Buleleng-Bali. Jadi, menunggu adnaya dermaga dulu baru jalur perintis Raas-Bali bisa dibuka,” terangnya.
Menurutnya, jalur perintis yang akan dikembangkan itu merupakan aspirasi masyarakat, karena mayoritas masyarakat Raas bekerja di Bali.
“Masyarakat Raas banyak yang bekerja di Bali, otomatis jalur Raas-Bali sangat padat. Makanya masyarakat menginginkan adanya jalur perintis itu,” ujarnya.
Wabup mengungkapkan, jalur perintis Raas-Bali ini menjadi prioritas guna menekan angka kecelakaan lalu lintas laut diperairan tersebut.
“Kami akan kembangkan jalur perintis dari Raas menuju Bali untuk menghindari laka laut. Kita tahu kalau masyarakat Raas sebagian besar beraktivitas ke Bali, makanya demi keselamatan kita akan fasilitasi melalui jalur perintis ini,” ungkapnya.