GRESIK, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi IV DPRD Gresik Noto Utomo mencabut pernyataannya kalau di wilayah Kecamatan Duduksampeyan ada seorang yang mampu haji, namun mendapatkan program keluarga harapan (PKH).
Noto mengakui ada miss informasi soal terkait hal itu. "Ya benar, saya kemarin mengeluarkan pernyataan kalau ada seorang mampu haji di Kecamatan Duduksampeyan dapat PKH. Ternyata, informasi yang benar tak seperti itu," ujar Noto.
BACA JUGA:
- Dispendik Gresik Keluarkan Edaran Infaq ke Siswa untuk Bantu Korban Gempa, Begini Kata Ketua Dewan
- 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
- Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
- Jembatan Tenggor Mandek, Anggota DPRD Gresik: Kadis PU Jangan Mau Didikte Kontraktor, Harus Tegas
"Saya akui salah. Yang betul tak ada seseorang yang mampu berangkat haji dapat PKH," imbuh anggota Fraksi PDIP ini kepada BANGSAONLINE.com melalui telepon selulernya, Selasa (9/4).
Noto juga telah mengkroscek kepada sumber informasinya, dan ternyata memang tidak ada warga yang mampu naik haji di Duduksampeyan, namun menerima program PKH. "Saya juga telah meminta petugas PKH soal informasi itu, dan setelah dicek ternyata tak ada," teranganya.
Namun demikian, Noto mengakui komisinya banyak mendapatkan laporan di masyarakat terkait program PKH yang tak tepat sasaran. Pasalnya, ditemukan sejumlah data orang yang mampu, namun tetap mendapatkan program PKH.
"Ini bisa jadi karena dulunya saat seseorang didata masuk dalam program PKH karena tak mampu, namun dalam perjalanan waktu, orang dimaksud berubah perekonomiannya. Saya sudah meminta petugas PKH lebih selektif. Kalau sudah layak jangan dimasukkan data PKH," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News