PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan seniman dan budayawan menggelar dialog bersama Pejabat Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pasuruan Nurul Hidayati. Hampir semua dari mereka yang hadir mengusulkan supaya Pemkab Pasuruan punya gedung kesenian. Tujuannya, agar kesenian dan kebudayaan yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan terakomodir dan ada perhatian dari pemerintah. Karena menurut mereka, pemerintah seakan-akan kurang perhatian terhadap pelestarian budaya.
Hal itu disampaikan oleh Ana Cunggrang, warga asal Bulusari, Gempol, Pasuruan. Ana mempunyai lahan Prasasti Cunggrang, di mana prasasti tersebut menjadi acuan sebagai pedoman lahirnya Kabupaten Pasuruan.
BACA JUGA:
- Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
- Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
- Pemkab Pasuruan Beri Dispensasi ASN yang Terlambat Ngantor karena Mudik
- PUSAKA Desak BPK Tegas soal Aturan untuk Periksa Keuangan Anggaran Pemkab dan Pemkot Pasuruan 2023
Dia mengatakan "Cikal bakal Pasuruan itu adalah Prasasti Cunggrang, tapi hingga saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah mengenai kondisi prasasti tersebut," tandas Ana dalam dialog yang diselenggarakan Dewan Kesenian dan kebudayaan Kabupaten Pasuruan (DK3P) di RM Nglencer, Batu Emas, Pandaan, Pasuruan, Minggu (30/12) kemarin.
Menurut Ana, warga Pasuruan sendiri masih banyak yang belum tahu tentang cikal bakal itu. Justru yang sering datang ke tempat tersebut dari luar daerah. Bahkan luar negeri. "Ini gimana, pemerintah ke mana saja, kok sampek cikal bakal Pasuruan saja tidak diketahui warganya. Sebenarnya itu bagus untuk dilestarikan, kemudian dikemas jadi wisata. Karena itu termasuk bagian dari cagar budaya " jelasnya.
Di samping itu juga ada seorang seniman asal Tengger mengusulkan supaya pemerintah juga memperhatikan alat tradisional. Salah satunya adalah terompet kecil yang bunyinya luar biasa dan diklaimnya jarang dimiliki oleh daerah lain.
"Kemudian gamelan khas Pasuruan. Semua daerah punya gamelan tersebut, tapi gamelan Pasuruan tersebut punya keunikan sendiri. Kentong tetek, sebuah alat tradisional yang berasal dari Purwosari, juga banyak alat tradisional lainnya yang tidak bisa disebut satu per satu.