Ini Alasan Kemenko Perekonomian RI Gelar Artificial Intelligence di Kota Malang

Ini Alasan Kemenko Perekonomian RI Gelar Artificial Intelligence di Kota Malang Wali Kota Malang bersama beberapa OPD Kota Malang, saat duduk bareng dengan tim Kemenko Perekonomian RI, mendiskusikan pilot project pendidikan AI (Artificial Intelligence) gratis di Kota Malang, Kamis (15/11). Foto: Istimewa

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pemkot Malang mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Koordinasi Perekonomian RI, sebagai pilot project untuk memberikan pendidikan bidang AI (Artificial Intelligence) secara gratis kepada pemuda-pemudi yang memenuhi syarat.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan Menko Perekonomian tersebut. Menurutnya, ini bentuk kerja sama dan peluang yang sangat besar bagi pelajar maupun generasi muda di Kota Malang. 

"Terlebih peserta dibebaskan biaya dalam pendidikannya, dengan komitmen persyaratan aspek akademis nilai matematikanya minimal 90 serta test IQ minimal 125 point," ucap Sutiaji.

"Pengajaran AI ini sebagai energi penguat bagi pengembangan Malang yang smart. Ada 6 konsep tatanan di Kota Malang ke depannya, salah satunya adalah mewujudkan Malang 4.0.  Sehingga kalo bicara 4.0 satu contohnya memerlukan penguasaan teknologi AI," tegasnya.

Masih kata pria yang suka kuliner pedas ini, prospektif pendidikan AI ke depannya, memberikan penguatan kepada Kota Malang sebagai gudangnya game developers, animasi digital, dan programmers.  "Sekaligus menguatkan gerak langkah Kota Malang mewujudkan sebagai Kota Kreatif," ujarnya.

Edi Pambudi, Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Kemenko Perekonomian RI menyampaikan alasan memilih Kota Malang sebagai percontohan pendidikan AI.

"Sebab Kota Malang memiliki latar belakang beberapa hal. Di antaranya, aset pendidikan yang dimiliki, atmosfer akademik yang kuat, aset generasi muda kreatifnya, ekonomi kreatif yang tumbuh pesat serta komitmen seorang Kepala daerah yang kuat," ungkap Edi Pambudi.

Soal persyaratan mengapa nilai matematika menjadi syarat penting, Edi menukaskan, karena basic dari AI antara lain algoritma khusus sebagai penopang akan kemampuan matematikanya. 

"Masa tempuh pembelajaran minimal 10 hari, dengan portofolio. Target maksimal peserta hanya 20 orang saja, di angkatan pertama ini. Dan akan diproyeksikan ke tempat lebih besar lagi jika lolos," tukasnya.

"Dan kita tidak main-main dalam hal ini, sebab penekanan portofolionya tidak sekadar memperoleh sertifikat atau ijazah, melainkan kemampuan dan penguasaan isi portofolio itu sendiri, " pungkasnya. (iwa/thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO