Minimnya Rambu di Lokasi Proyek Jalan Provinsi Bikin UPT PJJ Pacitan Berang

Minimnya Rambu di Lokasi Proyek Jalan Provinsi Bikin UPT PJJ Pacitan Berang Salah satu titik lokasi proyek milik Pemprov Jatim yang minim rambu. (Yuniardi Sutondo/BO)

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Menyempitnya badan jalan di sejumlah titik di jalur Pacitan-Ponorogo sebagai dampak kegiatan proyek perbaikan jalan, sedikit membuat berang pihak UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU dan Binamarga Pemprov Jatim wilayah Pacitan.

Pasalnya, para penyedia jasa pelaksana kegiatan dinilai teledor, utamanya dalam menata material bangunan serta kurangnya pemasangan rambu-rambu peringatan.

Marijatul Kiptijah, Kepala UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan wilayah Pacitan meminta agar seluruh pejabat pembuat komitmen (PPK) peduli dengan persoalan tersebut.

"Kami sudah perintahkan kepada seluruh PPK agar segera memerintahkan juga ke pelaksana kegiatan untuk menambah ataupun memasang rambu peringatan. Hal tersebut guna menjamin keselamatan para pengguna jalan saat melintas di titik lokasi kegiatan proyek perbaikan, peningkatan, bencana alam maupun pemeliharaan jalan," ujarnya melalui aplikasi chatting WhatsApp (WA) yang disampaikan ke ponsel wartawan, Minggu (14/10) malam.

Keti, begitu pejabat eselon III ini karib disapa menyampaikan terima kasih ke awak media yang turut serta melakukan kontrol dan pengawasan atas proses kegiatan proyek milik Pemprov Jatim tersebut. "Terimakasih atas kerja samanya mas (wartawan). Semua informasi langsung kami tindaklanjuti," tuturnya.

Sementara itu soal jalan ambles di Km 228 yang hingga detik ini belum diaspal, Keti menjelaskan, saat ini memang tengah dilaksanakan pengerjaan pengaman tebing dengan shortcrete dan bronjong ditambah H beam untuk tiang pancangnya.

"Namun informasi terbaru guna percepatan pekerjaan, direncanakan pengerjaan badan jalan akan dimulai minggu depan dengan konstruksi Concrete Treated Base (CTB), Asphalt Treated Base Levelling (ATBL) dan Asphalt Concrete (AC). Soal banyaknya polusi debu, kami sudah menyarankan agar frekuensi penyiraman untuk ditambah setiap harinya," lanjut dia.

Di tempat terpisah, Monirul Ichwan Camat Arjosari, meminta agar pelaksana kegiatan ikut peduli terhadap keselamatan pengendara. Sebab belakangan ini, lantaran banyaknya material yang teronggok tak beraturan menyebabkan badan jalan menyempit. Selain itu, rambu-rambu peringatan juga relatif minim.

"Kami sangat berterima kasih adanya proyek perbaikan jalan tersebut, baik jalur Pacitan-Arjosari, maupun Arjosari-Nawangan. Namun, selama proses berjalan kami harapkan juga ada perhatian dari pihak pelaksana kegiatan, utamanya masalah penataan material dan rambu-rambu peringatan," tegas Camat Monirul.

Camat Tegalombo, Joko Putro Utomo, yang sebagian wilayahnya juga dilalui proyek perbaikan jalan, belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya, camat jebolan IPDN ini tidak bersedia mengangkat, meski terdengar nada sambung. (yun/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO