PBNU Tolak Pemindahan Makam Rasulullah

PBNU Tolak Pemindahan Makam Rasulullah Makam Rasulullah di Madinah.

Makam Nabi Muhammad merupakan tempat suci dan keramat bagi umat Islam. Setiap hari, banyak jemaah yang berdoa di sana. Saat musim haji tiba, peziarah akan membeludak mengunjungi makam Nabi Muhammad yang berjejeran dengan makam Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khathab.

Rencana pemindahan makam ini menuai sejumlah kritik. Kepada The Independent, Senin, 1 September 2014, Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi Dr Irfan al-Alawi mengatakan upaya apa pun untuk melakukan perubahan terhadap makam akan memicu kerusuhan. Langkah itu juga berisiko memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah yang kini telah terjadi di Suriah dan Irak.

Setiap hari jutaan umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, berziarah dan berdoa di sana. Pemindahan makam Nabi Muhammad dari Masjid Nabawi menuju pemakaman al-Baqi yang tak jauh dari Nabawi bisa memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah seperti yang kini telah terjadi di Suriah dan Irak.

Menurut Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi, Dr Irfan al-Alawi, kaum Wahabi yang merupakan cabang dari Sunni menganggap penyembahan dan penyucian “benda”, termasuk makam, sebagai praktek syirik.

Ia menduga pemindahan makam dimaksudkan untuk mencegah perbuatan syirik atau penyembahan berhala. “Memang, jemaah yang mengunjungi Kubah Hijau, tempat makam Nabi Muhammad berada, akan menoleh ke pemakaman dan berdoa,” tutur al-Alawi kepada The Independent, Senin, 1 September 2014.

Dengan alasan dan cara lebih ekstrim, hal serupa sudah lebih dulu dilakukan pada makam Nabi Yunus di Kota Mosul, Irak, pada akhir Juli lalu. Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai wilayah tersebut menganggap menziarahi makam termasuk penyembahan berhala. Oleh karena itu, mereka kemudian menghancurkan Makam Nabi Yunus.

Bahkan, ISIS bersumpah akan menghancurkan Kabah jika mereka berhasil menguasai Arab Saudi dan mencapai Mekah. Mereka menyatakan Kabah menyebabkan seseorang "menyembah batu selain Allah". Menanggapi kerasnya paham dan tindakan ISIS itu, pemerintah Arab Saudi telah menyerukan bahwa kelompok itu merupakan musuh nomor satu umat Islam.

Sumber: tempo.co.id/nu.or.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Prof KH Imam Ghazali: Ajaran Wahabi Sudah Tak Relevan, Raja Saudi Tertarik Islam Moderat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO