Dinilai Terlalu Mahal, Pedagang Pasar Baru Gresik Protes Ukuran Stan

Dinilai Terlalu Mahal, Pedagang Pasar Baru Gresik Protes Ukuran Stan Dandim 0817 Gresik Letkol (Kav) Widodo Pujianto beserta jajaran saat ikut meninjau Pasar Baru. foto: syuhud/ bangsaonline

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Persoalan demi persoalan terus bermunculan menjelang peresmian Pasar Baru Gresik yang dijadwalkan mulai dioperasikan sebelum bulan Ramadan tahun ini. Setelah pedagang mengeluhkan ukuran stan yang terlalu kecil, kali ini mereka protes karena harganya yang dinilai terlampau mahal.

Harga stan berukuran 1,5 meter di pasar yang pernah terbakar pada akhir tahun 2016 lalu itu dibandrol Rp 100.

"Yok nopo niki pak, stan ukuran 1,5 meter didol satus juta. (Gimana ini pak, stan berukuran 1,5 meter dijual dengan harga seratus juta)," keluh salah satu pedagang yang mengaku akan membeli stan di blok bagian belakang Pasar Baru Gresik, kemarin.

Padahal jika mengacu Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Jasa Retribusi, harga stan di Pasar Baru seharusnya hanya Rp 3.250.000 per meter persegi.

Ketua Komisi II DPRD Gresik Solihudin kepada BANGSAONLINE.com mengaku terkejut begitu mengetahui informasi harga stan di Pasar Baru yang dijual Rp 100 juta.  

“Kok bias? Apa benar itu?," ujar Solihudin dengan nada keheranan.

"Gak boleh, itu melanggar (penentuan harga stan Rp 100 Juta, red). Kalau ada stan yang dijual dengan harga itu harus ada perubahan Perda dulu. Sebab tak boleh melebihi Perda, kecuali ada kesepakatan tanpa adanya paksaan. Prinsipnya kesepakatan 2 pihak menjadi Undang-undang," tegas politikus PKB ini.

Berdasarkan informasi, jumlah stan di Pasar Baru Gresik ada 1.400. Sementara jumlah pedagangnya 1.300. Sedangkan sisa stan yang kosong ada 62.

Adapun dari 1.300 pedagang yang menempati stan di Pasar Baru, baru kisaran 600 pedagang yang memiliki surat izin menempatin (SIM). Sebab, satu pedagang yang memiliki SIM lebih dari dua stan.

Kepala Diskop, UKM, dan Perindag Pemkab Gresik Agus Budiono belum bisa dikonfirmasi terkait harga stan ini. Dihubungi via WhatsApp, Agus enggan memberikan jawaban meski terlihat pesan yang dikirim Bangsaonline.com sudah dibaca. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO