Pria Paruh Baya Tega Cabuli 2 Siswi TK di Ngawi, Terbongkar Gara-gara ini

Pria Paruh Baya Tega Cabuli 2 Siswi TK di Ngawi, Terbongkar Gara-gara ini Yang sudah dilakukan oleh SG (48), warga Dusun Ngisor, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Ngawi sangat bejat dan di luar perikemanusiaan.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Ngawi. Kali ini pelakunya adalah SG (48), warga Dusun Ngisor, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron. 

Pria berkumis itu tega mencabuli dua anak perempuan yang masih duduk di bangku TK dan masih tetangga tersangka. Akibat kelakuannya, tersangka harus meringkuk di kantor Polres Ngawi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kenekatan SG yang biasa dipanggil Yanto tersebut disebabkan tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya hingga mencabuli dua bocah yang masih tetangganya sendiri. Akhirnya Erni sebagai orang tua dari bocah yang masih sekolah di TK tersebut melaporkan tetangganya di unit perlindungan perempuan dan anak (UPPA) Polres Ngawi.

Hal tersebut berawal dari celoteh si anak sebut saja Bunga pada Minggu (8/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat akan mandi, Bunga menanyakan pada ibunya alat kelamin untuk kencing pada pria. Setelah dijawab oleh sang ibu bahwa namanya "burung" dan sang ibu pun balik bertanya kepada sang anak mengapa menanyakan hal tersebut.

Alangkah terkejutnya atas jawaban dari si anak yang masih sekolah TK tersebut, bahwa Bunga mengaku tempatnya pipis telah dimasuki burungnya tersangka.

Dan ternyata yang menjadi korban pelampiasan kebejatan SG bukan hanya Bunga. Sebut saja Mawar dan keduanya masih berusia 6 tahun. Kedua bocah yang masih duduk di bangku TK tersebut telah menjadi pelampiasan kebejatan SG semenjak awal Maret hingga terakhir pada 8 April 2018.

"Dari pemeriksaan, bahwa tersangka ini sudah melakukan aksi pencabulan sebanyak 4 kali. Semua dilakukan di rumah tersangka setelah sebelumnya merayu kedua korban," jelas Kapolres Ngawi AKBP MB Pranatal Hutajulu kepada awak media.

Tindakan bejat yang dilakukan pelaku dilakukan sewaktu para korban tengah bermain di rumah pelaku. Sedangkan kedua korban merupakan teman sepermainan anak kandung pelaku sendiri.

Saat kedua bocah sedang bermain itulah, mereka dipanggil pelaku ke dalam rumah dan dirayu. Para korban disuruh mengocok kemaluan pelaku hingga orgasme. Tidak hanya mengocok, akan tetapi pelaku juga memasukkan kelaminnya ke bagian vital kedua korbannya.

"Aksi pelaku sendiri terbongkar setelah salah satu korban bercerita ke ibunya," terang orang nomor satu di Polres Ngawi itu. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO