Begini Saat Santri Kota Kediri Ikrar Janji Ikut Awasi Pilkada

Begini Saat Santri Kota Kediri Ikrar Janji Ikut Awasi Pilkada Kapolresta Kediri bersama Forkopimda saat mengikuti deklarasi damai bersama para santri dan santriwati se-kota Kediri. Foto: ARIF K/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - yang identik dengan Pondok Pesantren terbesar se-Nusantara tentunya mempunyai santri yang cukup banyak. Hal inilah yang tampaknya dimanfaatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melibatkan mereka dalam pengawasan pemilu kepala daerah (Pilkada). 

Salah satunya dengan sekitar 500 santri dan santriwati menggelar janji dan deklarasi ikut mengawasi jalannya Pilkada Jatim dan Pilwali .

Bertempat di Hutan Kota Joyoboyo, Jalan Ahmad Yani , Sabtu (31/3) malam, di tengah guyuran hujan deras, mereka mengucap ikrar menjadi pengawas pilwali dan Pilgub Jatim 2018.

Anggota Bawaslu Mansur mengaku, mengikutsertakan santri dan santriwati pondok pesantren ini salah satu cara Bawaslu mengajak masyarakat menjadi agen penyampai informasi terkait aturan maupun pelanggaran. 

"Iya, memang kami sengaja mengajak santri untuk ikut mengawasi jalannya pesta demokrasi dan Jawa Timur. Selain mengawasi proses kampanye, nantinya para santri juga menjadi penyampai informasi terkait pilkada," kata Mansur di lokasi.

Ditanya terkait batasan dan pemilihan santri sebagai bagian dari pengawas proses pilkada di , Mansur menganggap santri bagian dari masyarakat yang sangat mudah diterima oleh masyarakat dan oleh berbagai macam kalangan.

"Para santri ini bisa menyentuh berbagai macam kalangan. Terutama masyarakat lapisan bawah. Membantu kita dalam pengawasan dan membantu sosialisasi," ujarnya.

Fungsi dan tugas mereka nantinya, jelas dia, melaporkan kepada Bawaslu jika menemukan adanya pelanggaran kampanye ataupun menyampaikan informasi terkait peraturan kampanye pilwali dan pilgub. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO