Dinkes Kabupaten Blitar Terima 273 Laporan Kejadian Pasca Imunisasi Difteri

Dinkes Kabupaten Blitar Terima 273 Laporan Kejadian Pasca Imunisasi Difteri

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menerima sebanyak 273 kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Outbreak Respons Immunization (ORI) difteri. Bahkan 18 diantaranya terpaksa harus mendapatkan perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi karena kondisinya lemah. Mereka mengalami demam tinggi, mual dan muntah sehingga memerlukan perawatan intensif. Sedangkan 255 sisanya menjalani rawat jalan setelah menerima pengobatan dari Puskesmas terdekat.

Dikonfirmaai terkait hal itu Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti tidak membantahnya. Ia menjelaskan, laporan itu diterima sejak awal pelaksanaan imunisasi massal ddifteri hingga awal Maret 2018.

"Jumlah itu dilaporkan sejak awal pelaksanaan ORI namun kami pastikan semua sudah tertangani, dan sudah mendapatkan perawatan yang benar. Termasuk yang menjalani perawata di RS," ungkap Krisna Yekti kepada wartawan, Jumat (2/3).

Menurut dia, biaya pengobatan KIPI semua ditanggung oleh pemerintah. KIPI terjadi merata disemua usia. Sebanyak 122 diusia antara 1-5 tahun, 50 warga usia antara5-7 tahun dan ada 101 warga mengalami KIPI diusia antara 7-19 tahun. "Usianya merata, dari semua usia yang diberi imunisasi difteri," imbuhnya.

Data yang dihimpum, sampai hari ini pelaksanaan ORI difteri tahap pertama di Kabupaten Blitar telah mencapai 88 persen. Dengan jumlah sasaran sebanyak 301.670 warga, sudah terlaksana sebanyak 265.348 warga.

"Pelaksanaan ORI Difteri akan dilakukan sebanyak 3 kali dosis (putaran).Diantaranya pada bulan Februari, Juli dan Nopember 2018.

ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae," pungkasnya. (ina/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO