Kasus Diare di Kabupaten Blitar Meningkat, Sebulan Tercatat 109 Penderita

Kasus Diare di Kabupaten Blitar Meningkat, Sebulan Tercatat 109 Penderita Krisna Yekti, Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Selama sebulan terakhir ditemukan sebanyak 109 kasus diare. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.

Ia menyebutkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, 109 kasus itu tercatat selama sebulan. Yakni sejak pertengahan Agustus hingga pertengahan September 2019. Sementara jika diakumulasikan sejak Januari hingga September 2019, jumlahnya ada 386 kasus.

"Di Kabupaten Blitar hingga saat ini ada 386 kasus diare. Dari data kami peningkatan paling signifikan terjadi antara bulan Agustus dan September. Tren kenaikan ini terjadi pada santri pondok pesantren, salah satunya yang baru saja terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Nglegok beberapa waktu lalu. Di mana saat itu ada sebanyak 94 santriwati yang mengalami diare, diduga karena mengonsumsi makanan yang salah penanganannya," ungkap Krisna, Senin (23/9/2019).

Menurut dia, pemicu munculnya penyakit diare ini mayoritas memang dari makanan. Pengolahan bahan makanan yang tidak benar bisa memicu munculnya diare. Utamanya di musim kemarau seperti ini, pengolahan bahan makanan harus lebih diperhatikan. Karena selain dibawa oleh makhluk hidup lain seperti lalat, hembusan angin mudah menerbangkan debu yang membawa bakteri dan virus ke makanan.

"Biasanya memang dipicu dari makanan. Nah, biasanya ini lebih pada ke penanganan makanan itu sendiri. Artinya, mulai dari diolah hingga dikonsumsi, makanan harus diperlakukan dengan baik dan benar. Karena biasanya ada yang proses pengolahannya sudah benar, tapi penyimpanannya tidak benar sehingga bisa dihinggapi bakteri penyebab diare," jelasnya.

Selain itu, penyakit diare bisa muncul karena sanitasi lingkungan sekitar yang tidak baik, seperti kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan yang bisa memicu penyakit tersebut.

Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Kabupaten Blitar mengimbau warga Kabupaten Blitar untuk menjaga kualitas makanan yang akan dikonsumsi. Terutama saat jajan, harus memperhatikan bahan makanan, cara pengolahan, cara pengemasan, hingga penyajiannya.

Selain itu, baru-baru ini pihaknya juga telah mengundang pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Blitar untuk diberi pembinaan, agar selalu menjaga kualitas dan kebersihan makanan yang akan diberikan kepada santri pondok pesantren. (ina/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO