Maksimalkan Waktu Kampanye, Khofifah-Emil Berbagi Tugas Sapa Warga Jatim

Maksimalkan Waktu Kampanye, Khofifah-Emil Berbagi Tugas Sapa Warga Jatim Emil Elestianto Dardak, Bacawagub Jatim saat melantunkan lagu di acara puncak lomba video klip Jingle KERJA yang diadakan Muda Mudi Demokrat, belum lama ini. Foto: DIDI R/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Luasnya wilayah Jawa Timur membuat kubu Khofifah-Emil harus memutar otak agar warga Jatim yang disapa lebih maksimal. Sementara, waktu kampanye juga relatif terbatas. Karena itu, disepakati adanya pembagian tugas antara Khofifah dan Emil sehingga keduanya harus berpisah untuk menyapa lebih banyak warga Jatim.

Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Jawa Timur Emil Dardak megaku akan jalan sendiri untuk memenangkan Pilgub 2018 dengan menyapa masyarakat. Hal ini sesuai instruksi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo agar Bacagub Khofifah Indar Parawansa berpisah dengan Emil ketika turun ke masyarakat.

Emil mengaku sudah merancang langkah-langkah untuk pemenangan Pilgub pada bulan Juni mendatang. Saat ini sudah banyak momentum yang bisa diambil untuk menambah kepercayaan terhadap pasangan Khofifah-Emil.

"Saat ini kondisinya ‎sudah stabil. Sudah bisa jalan sendiri-sendiri untuk memperkuat elemen yang merupakan basisnya masing-masing," kata Emil, Minggu (14/1).

Bupati Trenggalek ini mengungkapkan dirinya diminta tim untuk mempresentasikan kombinasi santri nasionalis di kawasan Mataraman dan Selatan Jawa. Emil mengaku ada hal-hal yang tidak bisa dimanufaktur secara instan, yaitu perjuangan membangun kawasan selatan.

"Perjuangan untuk membangun kawasan selatan secara bersama-sama adalah koneksi batin yang tentunya bisa dirasakan oleh pemilih di Jatim,” ujarnya.

Terkait visi dan misinya akan melibatkan pakar yang dipercaya oleh Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Gubernur Jatim, Soekarwo. Sementara Khofifah akan mereview dan menyusun sendiri visi dan misi dengan menarik perkembangan-perkembangan dan mengadopsi konsep tim Soekarwo dalam mengawal pembangunan Jatim.

Emil menilai visi dan misi merupakan penggabungan pengalaman, visi seorang teknokrat yang ada pada Soekarwo, dengan Khofifah yang sama-sama mempunyai konsep memberdayakan masyarakat karena berpengalaman sebagai Menteri Sosial dan pimpinan Muslimat NU.

"Dan saya punya latar belakang benang merah cukup kuat seperti Pakde Karwo. Kita sama mungkin dianggap sebagai presentasi birokrat atau teknokrat yang punya visi bagaimana memajukan ekonomi Jatim,” pungkas cucu Mbah Dardak, tokoh NU Trenggalek tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO