Direktur HARIAN BANGSA: Kata Pakde Karwo Paling Sulit Jebol Pertahanan Muslimat NU

Direktur HARIAN BANGSA: Kata Pakde Karwo Paling Sulit Jebol Pertahanan Muslimat NU Em Mas'ud Adnan didampingi istrinya, Hj Maimunah Saroh (dua dari kiri), Umi Nadhiroh (nomor tiga dari kiri) dan Hj Istianah (paling kanan). Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - EM Mas’ud Adnan, Direktur BBSTV, HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com silaturahim dengan warga NU dan Fatayat NU di kawasan Gebang Putih Sukolilo Surabaya, Kamis malam (2/8/2018). Mas’ud Adnan yang didampingi istrinya, Hj Maimunah Saroh (mantan pengurus Fatayat NU Jawa Timur), hadir bersama Umi Nadhiroh, Sekretaris Pengurus Anak Cabang (PAC) Sukolilo. Acara yang berlangsung lesehan dan dihadiri warga dan aktivis NU dan Fatayat NU itu digelar di halaman kediaman Hj Istiana di kawasan Gebang Kidul Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Surabaya. Hj Istiana adalah istri HM Afifuddin, saudara KH Achmad Tobib Gebang Putih Sukolilo Surabaya.

“Kita bersyukur karena Gubernur Jawa Timur sekarang adalah kader NU, yaitu ketua umum NU, Ibu Indar Parawansa. Sejak gubernur Jawa Timur pertama, yaitu Gubernur Suryo, baru kali ini kita punya gubernur NU. Karena itu mari kita kawal agar kebijakan-kebijakan gubernur kita terwujud sehingga kehidupan warga Jawa Timur semakin baik, adil, makmur dan sejahtera,” kata Mas’ud Adnan saat memberi sambutan.

Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng dan pascasarjana Unair itu mengungkapkan, jika kini gubernur Jawa Timur dijabat kader NU, semoga wali kota Surabaya ke depan juga dijabat kader NU.

“Surabaya itu awalnya religius, karena dulu ada pesantren Ampel Denta, tapi karena pengaruh industrialisasi akhirnya kehidupan warga Surabaya berubah. Apalagi hampir semua para wali kota Surabaya lebih fokus pada pembangunan fisik. Tapi kalau kader NU yang jadi wali kota insyaallah kehidupan religius warga Surabaya jadi perhatian khusus,” kata mantan Wakil Ketua Balitbang PWNU Jawa Timur dan mantan Bendahara Lembaga Ta’lif Wan Nashr PWNU Jawa Timur.

Mas’ud Adnan yang dikenal sebagai penulis buku tentang Gus Dur dan NU itu juga mengungkapkan bahwa selama ini NU dikenal sebagai organisasi paling baik dan solid.

“Tiga kali pilgub, suara NU selalu utuh dan full ke Bu. Sampai Pakde Karwo bilang, dalam dua kali pilgub sebelumnya yang paling sulit bagi Pakde Karwo adalah menjebol pertahanan NU,” ungkap Mas’ud Adnan yang mantan Sekjen Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Pusat.

Sementara Umi Nadhiroh lebih banyak bicara soal penataan NU ke depan terutama di kawasan Gebang Putih. ”Monggo siapa nanti calon ketua NU yang akan didukung komunikasikan dengan saya. Karena sebentar lagi akan ada pemilihan ketua,” kata Umi Nadhiroh yang kini calon aggota DPRD Kota Surabaya lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Umi Nadhiroh yang sangat familiar dengan para bu nyai di kawasan Sukolilo ini juga mengajak NU dan Fatayat NU membantu Gubernur Khofifah Indar Parawansa. “Saya maju sebagai caleg DPRD ini juga dalam rangka ingin membantu program-program Bu,” katanya.

Ia mengaku maju caleg karena diminta oleh Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet dan Mojokerto.

Karena itu Umi Nadhiroh berjanji jika nanti sudah tiba waktu kampanye pihaknya akan hadir bersama Muhammad Habibur Rochman, SE, calon anggota DPR RI dari PPP. Gus Habib – panggilan Habibur Rochman - adalah putra keempat Kiai Asep Saifuddin Chalim. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO