Data Penduduk Miskin Jatim Lebih Tinggi dari Jabar, Sekjen Barisan Gus dan Santri Angkat Bicara

Data Penduduk Miskin Jatim Lebih Tinggi dari Jabar, Sekjen Barisan Gus dan Santri Angkat Bicara H. Yusuf Hidayat, Sekjen Barisan Gus dan Santri (Baguss)

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Belakangan beredar video di media sosial yang menyampaikan angka kemiskinan di Jawa Timur lebih tinggi dari Jawa Barat. 

Dari data BPS itu jumlah rakyat miskin di Jatim 3,9 juta, sedangkan Jawa Barat 3,8 juta.

Video M. Soleh itu disikapi dengan video pula oleh Yusuf Hidayat, Sekjen Barisan Gus dan Santri (Baguss). 

Pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu mengaku mengomentari video tersebut agar masyarakat tidak gagal paham dan tergiring framing yang tidak tepat.

"Tidak tepat kalau angka kemiskinan di provinsi satu dengan provinsi lain diperbandingkan, karena sejumlah variabel yang berbeda antar daerah. Saya harus menjelaskan ini lewat video pendek, agar masyarakat tidak gagal paham karena menjadi korban framing," kata Gus Yusuf, Rabu (6/8/2025).

Alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini menjelaskan, tidak tepat kalau antara Jatim dan Jabar dibandingkan. Sebab perbedaan variabel yang tajam antara kedua provinsi tersebut.

Yusuf memberi contoh, Jatim mempunya 38 kabupaten/kota, sedangkan Jabar hanya 27 kabupaten/kota. Ia melanjutkan, jumlah desa di Jatim ada 7724 desa. Sementara Jabar hanya memiliki 5312 desa.

"Jumlah kabupaten/kota dan desa di Jatim jauh lebih banyak dari Jabar. Ini faktor yang menyumbang angka kemiskinan tinggi. Sebab desa memiliki keterbatasan akses infrastruktur, fasilitas pendidikan, kesehatan dan transportasi," ujar Yusuf.

Yusuf melanjutkan secara geografis Jatim lebih luas dari Jabar dengan luasan 47.803,49 km², sedangkan, sedangkan Jabar 35.377,76 km².

Yusuf menambahkan jarak Jatim ke Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis sangat jauh. Sementara Jabar sangat dekat dengan Jakarta, bahkan sejumlah kabupaten dan kota di Jabar menempel dengan Kota Jakarta.

"Wilayah Jabar menempel dengan Jakarta. Bahkan warga Jabar banyak yang bekerja di Jakarta. Ini menjadi perbedaan yang kontras antara dua provinsi tersebut.

Yusuf mengungkapkan, justru dengan tantangan geografis dan jumlah penduduk desa yang sangat banyak. Justru Gubernur Khofifah bisa memaksimalkan potensi yang ada, sehingga meningkatkan kesejahteraan.

Menurutnya, di bawah kepemimpin Gubernur Khofifah. Angka kemiskinan di Jawa Timur bisa turun hingga dua digit. Ini membuktikan program-program pro rakyat berjalan dengan baik. Di bidang ekonomi, investasi pun terus tumbuh.

"Pertumbuhan ekonomi di Jatim pun tertinggi nomor dua setelah Jakarta. Ini menunjukkan keberhasilan Gubernur Khofifah beserta Wagub Emil Dardak dan Sekdaprov Adhy Karyono. Mereka bahu membahu menjadikan Jatim sebagai gerbang baru nusantara," pungkasnya. (mdr/van)