Ibu Paruh Baya di Bojonegoro Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Solo

Ibu Paruh Baya di Bojonegoro Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Solo Korban saat dievakuasi oleh warga sekitar. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Diduga depresi karena penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh, seorang ibu paruh baya di Dusun Tawang, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro nekat bunuh diri dengan cara menceburkan diri di Sungai Bengawan Solo, Minggu (3/9).

Menurut keterangan Kapolsek Ngraho, AKP Purwanto, korban bernama Siti Maryam (35) ini menderita sakit lumpuh sejak beberapa tahun terakhir. Untuk bisa berjalan, korban harus menggunakan bantuan alat yang terbuat dari besi.

"Korban ditemukan meninggal dunia di Sungai Bengawan Solo tepatnya di tempat penyeberangan perahu Dusun Ngidung, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngraho," jelasnya.

Kronologis penemuan jasad korban bermula sekitar pukul 04.00 WIB keluarga korban yang juga sebagai saksi, Mutinah hendak melaksanakan salat subuh dan melihat jagrak (alat bantu jalan) milik korban tidak ada di kamar korban.

Selanjutnya Mutinah membangunkan suaminya bernama Mudiono untuk membantu mencari korban di sekitar rumah. Namun hingga matahari terbit, korban belum juga ditemukan. Akhirnya saksi meminta tolong kepada tetangganya untuk ikut mencari keberadaan korban.

"Baru sekitar pukul 06.00 WIB saudara Soim memberitahu jika alat bantu berjalan korban berada di pinggir Sungai Bengawan Solo. Selanjutnya dilakukan pencarian di dalam air dengan cara diselami. Dua jam kemudian jasad korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," paparnya.

Jasad korban langsung dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas serta anggota Polsek Ngraho. Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya bekas luka yang mengarah pada pembunuhan dan lainnya.

"Kita simpulkan korban bunuh diri dengan cara menceburkan tubuhnya ke dalam Sungai Bengawan Solo. Keluarga korban juga sudah menerima dan langsung dilakukan pemakaman," ungkapnya.

Motif bunuh diri korban karena depresi dibenarkan Kapolsek. Sebab, sudah lama korban sering bilang kepada keluarganya jika sudah tidak kuat hidup lagi. "Korban sudah lama menderita sakit lumpuh," pungkasnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO