Menengok Giat Lansia di Mojokerto: Perankan Peragawati, Hadrah, hingga Produksi Kerajinan Tangan

Menengok Giat Lansia di Mojokerto: Perankan Peragawati, Hadrah, hingga Produksi Kerajinan Tangan Aksi simbah-simbah di atas panggung memperagakan busana muslim kekinian. Mungkin mereka dulunya adalah model di Paris. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Memang Lansia di Kota Mojokerto tak cuma kreatif, namun juga produktif. Pantas saja Masud Yunus, Wali Kota setempat mengklaim usia harapan hidup para senioritas di kotanya jauh lebih baik dibanding daerah lain di Jatim. Nasional sekalipun.

Mau bukti, tengok saja seabrek kegiatan yang disuguhkan dalam Peringatan Hari Lansia di Sunrise Mall, Senin (28/8). Puluhan simbah-simbah menguasai panggung yang disediakan Dinas Sosial selaku pihak yang punya hajat. Dengan begitu apik, poro simbah berusia rata-rata di atas 60 tahun tampil bak model berlenggak lenggok menyuguhkan baju-baju muslim terkini semacam acara fashion di Paris yang terkenal itu.

Di hadapan Wali Kota dan jajaran Forpimda dan 250-an undangan yang hadir, mereka tak ubahnya para profesional yang berjalan di atas cat walk. "Mungkin dulunya mereka adalah model di Jakarta sana," gumam Budiman seorang mantan pejabat setempat.

Tak hanya pagelaran modes, lansia dari komunitas yang lain juga tampak piawai memainkan alat musim hadrah. Grup ini tak kecil, melainkan memiliki personil yang jumbo. Dengan alat musik lengkap aroma padang pasir mereka kompak memainkan lagu-lagu khas Timur Tengah.

Di sisi yang lain, mereka memajang hasil tangan karya simbah-simbah dibawa pengarahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tentu saja ada pemeran penganan melengkapi julukan Kota Mojokerto sebagai Kota Kuliner.

"Perhatian riil lansia kita telurkan kedalam tujuh program lansia. Seperti memberdayakan lansia dengan memberikan dorongan agar lebih mandiri. Menjaga kebugaran tubuh, pola hidup sehat. Karenanya, Usia Harapan Hidup kita mencapai 70,80 persen. Lebih tinggi dari Jatim bahkan Nasional sekalipun," ujar Walikota Masud Yunus.

Ia memaparkan selama ini pihaknya telah mengucurkan bantuan tahunan kepada 1.281 lansia kurang mampu. "Bantuan itu kita berikan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. Nilainya Rp 500 ribu perorang," tambahnya.

Pemda juga memberikan hidup bagi lansia kurang mampu. Mereka ditempatkan di rumah lansia di Liposos.

Sementara itu, Kadinsos Sri Mudjiwati mengatakan diiusia lanjut lansia di daerahnya tetap sehat. "Mereka tetap bisa menikmati hidup bagi Kota Mojokerto. Tidak ada alasan diusia lanjut tidak eksis. Karenanya kita memotivasi usia lanjut bisa berkreasi dan inovasi bagi Kota ini," tambahnya. (yep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO