Pasca Meninggalnya Balita di Kademangan, Dinkes Blitar: Imunisasi MR Aman dan Sesuai Prosedur

Pasca Meninggalnya Balita di Kademangan, Dinkes Blitar: Imunisasi MR Aman dan Sesuai Prosedur Ilustrasi

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten memastikan pemberian vaksin Measles Rubela (MR) pada program MR aman, karena sudah dilakukan sesuai prosedur. Hal itu ditegaskan Krisna Yekti, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten pasca meninggalnya Arya Dimas (4) warga Dusun Besole, Desa Darungan, Kecamatan Kademangan.

Sebelumnya, pihaknya sudah menegaskan jika kematian Dimas tidak ada kaitannya dengan MR, melainkan karena ada sakit lain yang diderita Dimas, yakni GE (Gastroenteritis) atau penyakit infeksi pada perut.

Namun, gencarnya pemberitaan terkait hal itu nyatanya membuat masyarakat khawatir dan enggan untuk mengikutkan anak atau balitanya untuk di MR.

Kata Krisna, efek atau kejadian ikutan pasca (KIPI) sangat wajar terjadi setelah pemberian vaksin. Karena vaksin adalah virus yang dilemahkan, untuk memancing tubuh membuat anti bodi terhadap virus itu. Begitu juga dengan vaksin MR, sehingga akan ada reaksi pada tubuh terhadap bibit penyakit yang dilemahkan oleh virus tersebut.

"Biasanya demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat bekas suntikan setelah adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari," ujar Krisna kepada wartawan, Jumat (25/8).

Untuk itu, Krisna mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengikuti MR. Mengingat pentingnya pemberian vaksin MR untuk mencegah virus campak dan rubela.

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO