YLKI Blitar Minta Pemda Serius Awasi Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Ramadhan

YLKI Blitar Minta Pemda Serius Awasi Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Ramadhan Petugas saat menguji kandungan salah satu makanan. foto: ilustrasi

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Datangnya bulan Ramadhan yang hanya tinggal satu bulan lagi selalu ditandai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan makanan dan minuman. Hal itu biasanya membuat beberapa oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan momen untuk menjual produk makanan dan minuman yang tidak layak dikonsumsi.

Seperti diungkapkan kepala Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Blitar, Dadik Wahyudi. Ia mengungkapkan, bahwa dari tahun ke tahun masih ditemukan produk makanan dan minuman yang tak layak konsumsi. Utamanya saat memasuki bulan Ramadhan serta hari raya Idul Fitri.

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah daerah baik Kabupaten ataupun Kota Blitar untuk mulai mengintensifkan pengawasan peredaran dan ketersediaan bahan pangan di pasaran. Hal ini dilakukan agar produk-produk yang seharusnya tidak dijual bebas di pasaran tidak menjamur selama bulan Ramadhan.

Pasalnya tahun-tahun sebelumnya, puluhan produk makanan dan minuman tak layak konsumsi masih banyak ditemui di Kabupaten maupun Kota Blitar. Di antaranya makanan dan minuman dengan pewarna dan pemanis buatan, mengandung bahan kimia berbahaya, serta tidak memiliki izin PIRT.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya biasanya saat memasuki bulan Ramadhan ketersediaan bahan pangan akan mengalami keterbatasan karena tingginya minat masyarakat. Hal inilah yang biasanya digunakan sebagai celah oleh oknum tak bertanggung jawab untuk memasarkan produk tak layak konsumsi. Dan pemerintah harus segera turun tangan agar bisa menekan peredaran produk tak layak tersebut," tutur Dadik Wahyudi kepada wartawan, Jumat (28/04).

Salah satu solusi yang disarankan YLKI untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan memastikan stok bahan makanan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan. Dengan begitu, jumlah barang di pasaran tidak akan mengalami kelangkaan stok yang membuat potensi penjualan produk tak layak konsumsi juga akan meningkat.

"Jangan sampai keadaan tersebut dimanfaatkan oleh oknum, sehingga langkah-langkah pencegahan perlu dilakukan oleh dinas terkait," ungkap pria yang akrab dipanggil Dadik tersebut.

Dadik menambahkan, kualitas dan kuantitas barang yang dijual harus dijaga. Agar masyarakat menjalani bulan puasa dan lebaran dengan tenang, tanpa adanya kekhawatiran terkait dengan kebutuhan bahan pangan.

"Memang seharus ada jaminan dari pemerintah agar maayarakat tidak khawatir dengan produk pangan yang dikonsumsi, " pungkasnya. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO