Parah, Ada 310 Titik Jalan Rusak di Jalur Wisata Tulungagung, Masyarakat Hanya Diminta Sabar

Parah, Ada 310 Titik Jalan Rusak di Jalur Wisata Tulungagung, Masyarakat Hanya Diminta Sabar Pengendara saat melintas di ruas jalan desa Tanggulkundung. foto: FERI WAHYUDI/ BANGSAONLINE

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Parah. Itulah gambaran kondisi infrastruktur jalan menuju tempat wisata di Kabupaten Tulungagung. Masalah kerusakan jalan, rupanya tak kunjung terselesaikan secara tuntas, meski telah dilakukan perawatan dan perbaikan di beberapa ruas. Masih saja terdapat kerusakan yang membahayakan penguna jalan.

Bangsaonline.com menghitung, kerusakan di sepanjang jalan menuju wisata Tulungagung bagian selatan baik dari jalur lalulintas dari Kecamatan Campurdarat, Besuki dan Kecamatan Bandung, ada 310 lebih titik kerusakan. Kerusakan sebanyak itu, digolongkan menjadi tiga jenis; kerusakan yang hanya aspal berlubang skala kecil, besar, dan kerusakan jalan bergelombang. Lokasi kerusakan terbanyak, berada di Desa Besole dan Tanggulkundung Kecamatan Besuki.

Aris (47), warga Besuki, menyesalkan dinas terkait, karena kurang cepat dalam penanganan kerusakan jalan yang terletak di jalur menuju wisata tersebut. Malahan, kerusakan jalan semakin hari semakin melebar dan seringkali mengakibatkan pengguna jalan terjatuh saat mengendarai kendaraan roda dua, seperti di jalan di Desa Tanggulkundung Kecamatan Besuki.

“Ini butuh perhatian secepatnya dari dinas terkait, supaya ada perbaikan jalan agar kerusakan tidak melebar dan tidak dapat membahayakan pengunjung wisata maupun warga. Warga hanya berinisiatif memberberi tanda bahaya, di beberapa lokasi yang kerusakannya parah,” ujarnya, Selasa ( 25/04).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tulungagung, Sutrisno, berdalih, kondisi infrastruktur yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh cuaca. Terutama intensitas curah hujan sepanjang tahun yang tinggi,di tambah cuaca panas. Sehingga kondisi tanah penuh air. Selain itu dipicu dengan adanya kendaraan muatan yang melebihi batas tonase atau overload.

“Karena kondisi cuaca masih tidak menentu dan sering hujan, kami berharap kerjasama masyarakat juga untuk tidak meninggikan bahu jalan di depan rumahnya, karena dapat mengakibatkan air hujan tidak ke tepi, namun menggenang di tengah jalan, sehingga dapat mengurangi kualitas aspal,” tuturnya.

Untuk perbaikan sendiri, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tulungagung belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan. Dia hanya menjajinkan pasti akan dilaksanakan perbaikan dan perawatan jalan. Hanya saja, pelaksanannya menunggu proses sesuai dengan jadwalnya.

“Untuk sementara, masyarakat sabar dulu. Karena perbaikan dilakukan secara bertahap. Untuk wilayah selatan, masih menunggu jadwalnya saja, karena prioritas perbaikan lebih awal yang sifatnya mendesak,” kata Sutrisno. (fer/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO