Beda 'Cekot-cekot' Akibat Rematik dan Asam Urat

Beda

KELUHAN seperti halnya ‘cekot-cekot’ pada persendian tulang atau otot memang kerap dialami banyak orang. Sebagian menafsirkannya sebagai gejala asam urat, sebagian lain berkeyakinan itu rematik. Alih-alih berobat ke dokter, masyarakat cenderung mengonsumsi jamu-jamuan. Tak ada salahnya memang, namun apa jadinya ketika khasiat jamu yang diharapkan ternyata tidak tepat sasaran?

Pakar Rematologi RSUD Dr. Soetomo- FK UNAIR Joewono Soeroso, MD., Msc., Ph.D., mengungkapkan, seringkali masyarakat awam kurang tepat dalam membedakan antara penyakit asam urat (Uric acid arthritis) dengan rematik. Padahal sebenarnya, penyakit asam urat merupakan satu dari ratusan jenis penyakit rematik yang memiliki gejala dan penyebab yang bervariasi. Hal ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Mengingat tidak sedikit masyarakat yang kurang memahami tepatnya gejala rematik dengan asam urat.

“Seringkali kalau sudah mengalami nyeri atau linu persendian sudah dianggap ini pasti asam urat atau bisa jadi rematik, lalu mengonsumsi jamu untuk menghilangkan rasa linu. Ini kurang tepat, dan perlu diluruskan,” ungkapnya.

Jamu anti rematik umumnya mengandung unsur Fenilbutazon yang sebenarnya cenderung dapat merusak daya tahan tubuh. Sementara jamu asam urat umumnya mengandung Dexametason yang berpotensi dapat merusak ginjal. Kedua bahan kimia tersebut berpotensi merusak kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.

“Beberapa jamu pegal linu dan rematik dijual bebas di pasaran. Jika konsumsinya asal-asalan dapat berpotensi nefrotoksik alias merusak fungsi ginjal. Sementara obat-obatan piroxicam dan jamu-jamuan dapat memicu kerusakan ginjal serta lambung,” ungkap dia.

Lantas apa yang membedakan antara penyakit asam urat dengan rematik? Sebenarnya, kandungan asam urat (Uric acid) di dalam tubuh merupakan hasil dari proses metabolisme purin. Bentuknya menyerupai pecahan kristal tajam. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam setiap inti sel. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl, sementara perempuan 2,6 – 6 mg/dl.

Selain diproduksi sendiri oleh tubuh, purin juga terkandung pada sumber makanan seperti sayuran, kacang-kacangan, daging, dan jeroan. Ini artinya, bahwa asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin tinggi akan diubah menjadi asam urat.

Oleh karena itu, Joewono menekankan bagi penderita asam urat untuk menghindari jenis makanan yang mengandung banyak purin seperti jeroan, udang, cumi, kerang, kepiting, dan ikan teri agar kadar asam urat dalam tubuh tetap stabil.

Jika kadar Uric acid meningkat di atas normal, akibatnya terjadi penumpukan kristal tajam di area persendian, seperti jari-jari kaki, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Inilah yang disebut dengan ciri klasik asam urat, dimana pada umumnya penderita mengalami podagra atau munculnya benjolan di pangkal jempol kaki yang meradang, sehingga terasa panas dan kaku.

Lihat juga video 'Terbukti! Cara ini Basmi Kecoa di Mobil Anda':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO