"Saya lebih mengedepankan local content (muatan daerah) dan tetap mengedepankan stupa sebagai icon batik Nganjuknya," kata Sutrisno.
Terkait diadakannya kategori pelajar, Soetrisno menjelaskan bahwa hal itu untuk mengantisipasi agar para desainer batik terus ada. Sebab, mereka adalah pemuda yang notabene sebagai penerus di masa akan datang.
"Terbukti, antusiasme kategori pelajar lebih besar dari peserta umum, yakni ada 166 peserta, sedangkan kategori umum diikuti sebanyak 137 peserta.
"Saya juga mengapresiasi bahwa pelajar dalam desain batik sudah sangat baik, jika disatukan dengan peserta umum sudah sama. Saya sendiri melihat karya pelajar tidak bisa dibedakan dengan umum, meski masih ada sedikit yang kurang dan ini sudah merupakan prestasi buat nganjuk," papar Sutrisno.
Sekadar diketahui, lomba desain batik ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp 32,750 juta yang dibagi dalam dua kategori. Untuk tingkat umum total hadiah sebesar Rp 15 juta, dan pelajar Rp 13,750 juta.
Kategori umum dan pelajar sama-sama memperebutkan juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3. Untuk nama-nama peserta pemenang, akan diumumkan nanti pada tanggal 8 Maret 2017.
"12 karya desain sudah kita dipilih tim juri dan akan kita umumkan nanti," pungkasnya. (adv/bam/rev)
(Juri sudah memilih 12 karya peserta lomba, yang nantinya akan diputuskan sebagai juara 1, 2, 3 dan harapan 1, 2, 3. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News