BLITAR, BANGSAONLINE.com - Memperingati HUT Pembela Tanah Air atau yang lebih dikenal dengan sebutan PETA ke-72, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar kembali menggelar drama kolosal di monumen PETA kota Blitar, Selasa (14/2) malam. Meski diguyur hujan lebat sepanjang pertunjukan, drama kolosal yang menceritakan perjuangan pahlawan PETA Supriadi, yang diperankan sendratari tersebut berjalan sukses. Bahkan banyak di antara penonton drama kolosal tersebut yang menyebut guyuran hujan justru semakin menambah dramatis pertunjukkan.
Drama kolosal tersebut menunjukkan flasback secara langsung bagaimana pahlawan Supriyadi dan tokoh-tokoh di Blitar saat itu yang ikut dalam pemberontakan berjuang melawan penjajah Jepang.
BACA JUGA:
- Terobos Palang Perlintasan, Daihatsu Sigra Ringsek Usai Dilibas KA Kertanegara di Kota Blitar
- Nekat Terbangkan Balon Udara saat Lebaran, Warga Blitar Kena Ulti Polisi
- Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
- Di Kota Blitar, Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Kafe Jualan Miras saat Ramadan
(Wakil Wali Kota Blitar Santoso memberikan sambutan sebelum pertunjukan drama kolosal PETA)
Wakil Wali Kota Blitar Santoso mengatakan bahwa pertunjukan kali ini berbeda dengan tahun sebelummya yang digelar pada 13 Februari. Tahun ini pertunjukan drama kolosal digelar tepat pada 14 Februari, dengan tujuan agar masyarakat kota Blitar benar-benar menjadikan setiap 14 Februari sebagai hari yang penting untuk diperingati seluruh warga kota Blitar. Karena peringatan pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar. Di mana pada saat itu tentara PETA yang dipimpin Supriyadi memiliki andil besar dalam mewujudkan kemerdekaan.
"Kita sepatutnya memang memperingati hari pemberontakan PETA, karena pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar yang pernah terjadi di kota Blitar," ungkap Santoso usai acara.