Tokoh NU Gresik Berharap Polemik Soal Pendataan Kiai Disudahi

Tokoh NU Gresik Berharap Polemik Soal Pendataan Kiai Disudahi H. M. Khozin Ma'sum bersama KH. Salahuddin Wahid beberapa tahun silam. foto: syuhud/ bangsaonline

GRESIK, BANGSAONLINE.com - H. M. Khozin Ma'sum, salah satu tokoh NU (Nahdlatul Ulama) di Kabupaten Gresik berharap polemik soal segera diakhiri.

Khozin yang merupakan pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik ini mengakui yang dilakukan oleh Polres Gresik menimbulkan kegaduhan. Meski begitu, ia mengatakan pihaknya tidak ingin berprasangka buruk. Ia berharap kegaduhan ini hanya karena misskomunikasi antara pihak berwajib dengan para kiai.

"Para aparat sebelumnya tidak memberitahukan secara pasti kepada kiai, terlebih induk perkumpulan kiai, apa tujuan dilakukannya pendataan tersebut. Nah misskomunikasi seperti itu harus cepat disudahi," saran cucu KH. Abdul Karim ini.

BERITA TERKAIT:

Ia mengaku mendukung langkah Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin yang langsung mengunjungi Pondok Pesantren dan Kiai yang ada di Jawa Timur untuk menjelaskan pendataan tersebut.

"Forum silaturahim yang dilakukan Pak Kapolda beserta jajaran ke kiai dan ulama itu sangat bagus," kata Khozin kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (4/2).

"Ini adalah langkah yang baik. Langkah Polri ini harus diapresiasi oleh semua pihak," ajak Bendahara Umum DPP  (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia) ini.

Menurutnya, Kiai merupakan panutan masyarakat yang memiliki pengaruh besar. Untuk itu, ia meminta agar polisi ke depan dapat menjaga hubungan baik dengan para kiai.

"Insya Allah kalau polisi, kiai, ulama, semua komponan bangsa dan masyarakatnya bersatu, Indonesia akan aman dan maju. Karena itu, budaya saling bersilaturahmi harus bisa dipertahankan," pungkas salah satu pengusaha sukses di Kabupaten Gresik ini. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO