GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan penumpang kapal Express Bahari asal Bawean yang gagal berlayar karena cuaca buruk, Selasa (20/12) kemarin, mulai khawatir. Sebab, hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian kapan kapal yang ditumpangi dapat berangkat ke Pulau Bawean.
Akibat peristiwa ini, mereka harus rela merogoh kocek lebih untuk ongkos penginapan dan biaya hidup sehari-hari selama. Mereka khawatir cuaca buruk yang melanda perairan Gresik akan berjalan lama.
BACA JUGA:
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
- Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
- Rumah di Manyar Gresik Disatroni Rampok, Perhiasan dan Iphone Raib
Untuk itu, mereka berharap Pemkab Gresik mencari bantuan kapal besar seperti kapal perang milik TNI AL. "Kami berharap Pemkab Gresik mendatangkan kapal perang milik TNI AL untuk mengangkut penumpang asal Bawean," kata Yuanita kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (21/12).
Ia kesal lantaran peristiwa cuaca buruk yang mengakibatkan ombak besar ini terjadi setiap tahun, yakni antara bulan Desember-Februari. "Kalau sudah tidak bisa berlayar, uang yang kami keluarkan makin banyak untuk biaya hidup," jelasnya.
"Tahun sebelumnya kan seperti itu. Pemkab Gresik akhirnya mendatangkan kapal perang," ungkap warga asal Kecamatan Sangkapura ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Express Bahari tujuan Gresik-Bawean PP (pulang pergi) batal berlayar kemarin (20/12), disebabkan tingginya gelombang yang mencapai 3,5 meter. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News