Dinilai Lamban dan Tumpul, Aktivis Tabur Bunga di depan Kejari Jombang

Dinilai Lamban dan Tumpul, Aktivis Tabur Bunga di depan Kejari Jombang Massa aksi menabur bunga di depan kantor Kejari Jombang sebagai bentuk protes lambannya penegakan hukum. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Transparansi Hukum (Amputh) menggelar aksi demonstrasi sembari menabur bunga di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang, Selasa (13/12). Aksi ini sebagai bentuk protes kalangan aktivis terhadap kinerja penegak hukum yang lamban, terutama Kejari Jombang.

Massa melakukan tabur bunga sebagai bentuk protes penegakan hukum yang dinilai lemot bahkan tumpul karena prosesnya banyak yang tidak tuntas. Tak hanya itu, mereka juga membawa banner besar bertuliskan “Turut Berduka Cita atas Matinya Penegakan Hukum Kejaksaan Negeri Kabupaten Jombang”.

Protes massa aksi ini tentu bukan tak berdasar. Banyak kasus yang sebelumnya dilaporkan para aktivis kepada Kejari justru sekarang masih belum diketahui penanganannya.

Termasuk kasus dugaan korupsi penyimpangan dana program integrasi Jasmas (jaring Aspirasi Masyarakat) DPRD Jombang senilai Rp 32 Miliar tahun anggaran 2012-2013 yang dikemas dalam bantuan sarana dan prasarana. Kasus ini sudah dilaporkan FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) sejak Februari 2014 kepada Kejari Jombang.

“Contohnya Kasus Jasmas DPRD Jombang ini, meskipun sudah kami laporkan tapi sampai sekarang berhenti alias jalan di tempat,” ujar Joko Fatah Rochim, koordinator aksi yang juga Ketua FRMJ Jombang.

Fatah melanjutkan, kasus dugaan korupsi lainnya yang pernah dilaporkan FRMJ di antaranya pelaksanaan program ajudikasi tahun 2008 di Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben. Sayangnya, kasus tersebut juga tidak diketahui perkembangan penanganannya.

“Makanya, kami minta laporan-laporan itu sekarang. Kami akan melaporkan kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk menangani kasus-kasus itu, karena Kejari Jombang sudah tidak berdaya,” bebernya.

Sementara itu, hingga aksi membubarkan diri, tidak ada satu pun perwakilan Kejari yang menemui massa meskipun orator aksi berulang kali memintanya. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO