Ditolak Pemilik, DKP Batal Bikin Taman Kota

Ditolak Pemilik, DKP Batal Bikin Taman Kota Tembok yang terbuat beton untuk menutupi lahan kosong malah dimanfaatkan sejumlah seniman jalanan membuat lukisan mural.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemkot Kediri membuat taman di perempatan jalan pemuda, batal. Pasalnya, lahan kosong tersebut tidak boleh dibuat taman oleh pemiliknya yang berada di Surabaya.

Setelah mendapat masukan dari dinas kebersihan dan pertamanan, pemilik lahan akhirnya memagari lahan tersebut dengan menggunakan beton cor, yang kini dijadikan obyek para vandalis mencorat coret tembok tersebut tak beraturan. Ini yang justru menambah pemdangan tengah kota terlihat kotor.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri Didik Catur membenarkan, rencana pemerintah kota untuk membersihkan lahan kosong tersebut dan menjadikan taman dengan ditanami pohon jenis perdu, batal dilakukan. “Batal,” katanya, Selasa (27/9).

Menurutnya, pada awalnya pemerintah melalui kelurahan setempat telah berkordinasi dengan pemiliknya. Dan oleh pemilik, lahan tersebut disetujui pemakaianya tanpa ada sewa.

“Kita sudah izin ke salah satu pemiliknya dan diperbolehkan,” kata Didik yang juga menjelaskan jika lahan tersebut, dimiliki tiga orang bersaudara.

Bahkan, saat itu, pihak DKP telah mengerahkan tenaga untuk membersihkan lahan tersebut, dan rencana akan digunakan taman dengan tanaman pohon Perdu agar terlihat menarik. “Kita sudah siapkan gambar dan mempercantik lahan yang berada tepat di timur Kediri Mall tersebut,” kata Didik.

Lalu, pemerintah ingin ada bukti yang kuat biar nantinya pihak pemerintah tak disalahkan dengan meminta legitimasi pada pemilik. “Ya sekedar secarik kertas perjanjian bila mana nantinya pemilik menginginkan lahan tersebut untuk digunakan pihak pemerintah, boleh saja. Namun ternyata tidak mendapatkan ijin, dan mereka sendiri memasang pagar,” ujarnya

Dikonfirmasi terkait isu yang berkembang diterkait bangunan tembok untuk memagari lahan tersebut menggunakan dana APBD, Didik Catur dengan tegas membantahnya. “Bukan. Yang memasang pagar itu pemiliknya sendiri atas saran dari kami, agar tidak terbuka seperti itu,” ujarnya.

Untuk diketahui, di sejumlah jejaring sosial, banyak masyarakat yang mengatakan, apabila DKP telah membiayai pembangunan pagar lahan milik orang lain. Banyak sekali komentar miring terkait pembangunan pagar dan batalnya pembuatan taman yang berada di tengah-tengah pusatKota itu. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO