SURABAYA, BANGSAONLINE.com β KH Afifuddin Muhajir, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo Jawa Timur mengeritik keras pernyataan KH Said Aqil Siradj yang mengatakan bahwa pemimpin non Muslim yang adil lebih baik daripada Muslim tapi tak adil.
βItu kan seolah-olah Muslim identik dengan ketidakadilan,β kata Kiai Afifuddin Muhajir dalam pernyataan tertulisnya yang diterima bangsaonline.com, Senin (19/9/2016).
BACA JUGA:
- Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
- Kiai Said Aqil Ingin Pemimpin Nasional Berani Bersih seperti Mahfud MD
- Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi
- Prof Kiai Asep: Tak Wajib Bayar Pajak, Jika Pejabat Negara Selewengkan Uang Pajak
"Oleh karena itu, saya (Afifuddin Muhajir) sependapat dengan Kiai Salahuddin Wahid dan Kiai Hasyim Muzadi bahwa PDIP bisa mengusung kadernya sendiri dalam pilkada Jakarta, β kata Kiai Afifuddin.
Seperti diberitakan bangsaonline.com, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat KH Hasyim Muzadi meminta PDIP mengusung kader sendiri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Sebagai orang yang pernah merasakan budi baik PDI Perjuangan (waktu Pilpres 2004), saya berharap dengan sangat agar PDI Perjuangan mengusung kadernya sendiri," kata Kiai Hasyim Muzadi dalam pernyataan tertulisnya kepada bangsaonline.com (15/9/2016).
BERITA TERKAIT:
- Demi Nasionalisme, Kiai Hasyim Siap Kampanye Jika PDIP Usung Kader Sendiri pada Pilgub DKI
- ahok-dzalim-pada-orang-miskin-gus-solah-juga-berharap-pdip-usung-kader-sendiri">Ahok Dzalim pada Orang Miskin, Gus Solah Juga Berharap PDIP Usung Kader Sendiri
- Ditanya Maju Pilgub DKI, Risma: Jawabnya Last Minute
- ahok-djarot" style="background-color: initial;">Risma-Sandi atau Risma-Anies Bisa Kalahkan Ahok-Djarot
Mantan Ketua Umum PBNU dua periode itu menegaskan, jika PDIP mengusung kader sendiri, maka langkah itu akan memantapkan eksistensinya sebagai partai wong cilik yang nasionalis dan religius.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu bahkan menyatakan siap "pasang badan" mengajak partai-partai Islam untuk mendukung calon PDIP.