"Ha ha ha orang-orang stresssssssss yang ketakutan melihat aku di Partai Demokrat, maunya aku dipecat dari PD, kacian deh apa Pak SBY berani pecat," kata Ruhut, Senin (22/8).
Menurut Ruhut, penonaktifan dirinya berawal dari penangkapan Anggota Komisi III DPR Putu Sudiartana oleh KPK. "Si Putu tertangkap tangan, aku tetap merujuk pakta integritas. Aku bilang pecat! Kawan-kawan tersinggung. Dipimpin oleh Amir (Syamsuddin -red), dia mengumpulkan orang-orang gua (jubir-jubir PD -red). Lalu bikin pernyataan Putu itu bukan tertangkap tangan. Padahal tertangkap tangan, betul aku. Setelah bisa diuraikan KPK tangkap tangannya, kenapa mereka masih diam saja," jelas Ruhut.
Ia melihat ada pihak yang tidak suka dengan dirinya. Ruhut menegaskan dirinya menyatakan sesuai fakta bahwa Putu tertangkap tangan. "Bisa diuraikan oleh KPK kenapa Putu tertangkap tangan," kata Ruhut.
Anggota Komisi III DPR itu lalu menuturkan adanya oknum internal yang meminta SBY mencopot Ruhut dari jabatannya. Oknum-oknum tersebut meminta Ruhut dinonaktifkan selaku koordinator juru bicara.
"Mereka mulai mereka kompor-kompor Pak SBY, jangan Ruhut lah koordinator jubirnya. Loh gimana aku ini menkopolhukam partai, kan menkopolhukam. Ketua DPP bidang polhukam. mereka enggak mau aku koordinator," ujarnya.
Ruhut menegaskan dirinya tetap mendukung pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. Apalagi, Demokrat memiliki slogan anti korupsi.
"Sekarang kan pertanyaannya apakah kita masih partai katakan tidak pada korupsi? ingat pak SBY, mereka bilang aku terlalu mendukung KPK, tapi kan KPK memang benar," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News