Dihantam Badai dan Ombak Besar, Nelayan Andon Terpaksa tak Melaut

Dihantam Badai dan Ombak Besar, Nelayan Andon Terpaksa tak Melaut Para nelayan andon memilih melempar sauh, hingga musim kembali normal.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dampak cuaca buruk yang terjadi sepekan terakhir ini, mengakibatkan para nelayan andon yang tengah bersandar di seputaran Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, harus menghentikan aktivitasnya. Mereka memilih melempar sauh, ketimbang harus menantang maut di tengah laut.

Syarif (50), nelayan andon asal Pelabuhan Ratu, Sukabumi,mengatakan, kondisi cuaca buruk diperkirakan masih akan terjadi hingga sepekan ke depan. Karena itu, ia bersama awak kapal lainnya, memilih berhenti berlayar. Tentu saja, hal tersebut berdampak terhadap kocek mereka. Sebab, para nelayan itu mengaku, nyaris tak mendapatkan penghasilan.

"Mau bertahan juga menganggur. Kalau kondisi masih tidak menentu ya terpaksa pulang dulu. Lebih baik kumpul keluarga daripada di sini tapi tidak melakukan apa-apa,” ujarnya, Minggu (21/8).

Sebagai buruh nelayan, Syarif mengaku sebenarnya tidak terlalu merugi karena penginapan dan biaya hidup mereka selama tinggal di Pacitan, ditanggung majikan pemilik kapal.‎ Bahkan ketika menganggur seperti sekarang, kata dia, makan-minum serta kebutuhan dasar sehari-hari tetap dijamin oleh majikannya.

"Tapi kalau tidak kerja ya tidak enak juga. Rugi dari sisi waktu, karena meski hidup ditanggung tapi tidak mendapat hasil (upah),” keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan Wahyu, nelayan andon lain dari Jawa Barat. Ia memilih jalan-jalan ke kawasan Pantai Watukarung yang menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Pacitan. Menurut dia, ketinggian ombak saat ini bisa mencapai 2-3 meter. Tentu, kondisi tersebut sangat membahayakan nelayan andon maupun lokal yang rata-rata hanya menggunakan jenis kapal pancing berukuran panjang enam meter dan lebar kurang dari satu meter.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO