Tafsir Al-Nahl 90: Meneladani Keihsanan Tuhan

Tafsir Al-Nahl 90: Meneladani Keihsanan Tuhan

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - "Inna allaaha ya'muru bial’adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa ‘ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya’izhukum la’allakum tadzakkaruuna".

Perintah berbuat adil dan ihsan itulah terdepan, baik beradil kepada Allah, kepada sesama manusia maupun kepada lingkungan. Berbuat adil kepada Allah SWT dengan beribadah kepada-Nya. Tuhan maha memberi kita segala-galanya denga servis tak terhingga, maka adil rasanya bila kita berhamba-hamba kepada-Nya, apalagi berihsa-ihsan. Anak yang tidak berbakti kepada orang tua pasti dicap sebagai anak durhaka. Bagaimana dengan kita yang tidak berbakti kepada-Nya?

Tuhan telah mencohtohkan keadilan melalui ciptaan-Nya. Masing-masing ciptaan punya kekurangan, sekaligus juga punya kelebihan. Semuanya sudah diatur sedemikian bagus oleh Tuhan. Dialog keadilan antara gajah dan burung soal sayap -saat kita kecil dulu- sungguh pemikiran filosufis yang amat jauh dan penuh makna.

Di alam penciptaan, Gajah memohon agar diberi sayap seperti burung dan Tuhan tidak menanggapi. Gajah tetap dicipta tanpa sayap. Kenapa? Jika Tuhan mengabulkan, maka Tuhan harus menyediakan tempat hinggap (penclokan) bagi gajah terbang tersebut. Tentu itu susah dan sangat berbahaya. Bukan Tuhan tidak mampu, tapi mengganggu struktur kehidupan lain yang sudah ditata sedemikian sempurna. Bisa dibayangkan bila gajah punya sayap dan terbang ke mana-mana, lalu hinggap sesukanya, di rumah penduduk, di gereja, masjid, keliaran di sekitar bandara, apa jadinya?

Setiap kali Tuhan mencipta kekuarangan pada hamba, di situ juga Tuhan memberikan kelebihan khusus bagi hamba tersebut. Persoalannya adalah, apakah si hamba mau semangat menemukan kelebihan itu, lalu meminijnya sehingga produktif dan bermanfaat?

Umumnya mereka hanya pasif dan menerima. Sedangkan bagi yang semangat, pastilah mampu menghasilkan prestasi yang menakjubkan. Betapa banyak hal itu terbukti dan nyata. Lahir tanpa tangan atau cacat permanen, ternyata bisa melukis pakai kaki. Kaki yang cacat, ternyata bisa pakai gigi dan seterusnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO