Dewan - BLH 'Obok-obok' IPAL Apartemen

Dewan - BLH Anggota Komisi A DPRD Surabaya sidak sejumlah IPAL bersama BLH

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi A DPRD bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Satpol PP Kota Surabaya, kembali terjun untuk mengecek instalasi pengolahan limbah (IPAL). Selain rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan pabrik apartemen turut disasar. Beberapa informasi menyebutkan, banyak usaha pengolahan limbah sengaja dialirkan menuju kali.

Komisi A mengecek IPAL di apartemen dan perkantoran Trillium, Jalan Pemuda, serta kondominium di Pakuwon, kawasan Embong Malang, Selasa (24/5). Di Trillium, gabungan Eksekutif dan Legislatif ini melihat IPAL yang disediakan. Secara temuan, instalasi tidak sesuai standar. Yakni, seharusnya memiliki luasan 600 meter kubik. Serta didapati indikator seperti ikan.

Faktanya, pihak manajemen hanya menyediakan luasan kolam aerasi seluas 300 meter kubik. "Itu lantaran olahan limbah kami hanya sedikit," kata Chieef Engineering Trillium, Rahman Trio. Menurut Rahman, hasil olahan limbah pihaknya tidak dibuang ke kali, limbah diolah kembali untuk menyiram tanaman.

Kabid Pengendalian Lingkungan BLH Kota Surabaya, Novi Dirmansyah menyatakan, Pemkot Surabaya terus melakukan pengawasan terhadap olahan buang limbah. "Pengecekan biasanya rutin kami periksa setiap tiga bulan sekali," papar Novi.

Terpisah, Ketua Pansus Pengendalian pencemaran air, Hj. Pertiwi Ayu Khrisna menerangkan masih banyak IPAL yang tidak sesuai standar.

Legislator sekaligus Ketua Fraksi Golkar ini mengaku standarisasi menjadi amat penting, untuk ditaati pengelola usaha. "Ini untuk meminimalisir ketika limbah kian menumpuk dan tidak bisa diolah," ujar dia.

Wanita yang akrab disapa Ayu tersebut menambahkan, pihaknya terus memelototi IPAL yang ada. Sebab, jika aturan tersebut nantinya diterbitkan menjadi Perda, sanksi tegas bisa diberlakukan.

"Karena sosialisasi sekaligus sidak sudah kami lakukan sejak lama," pungkas dia.(lan/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO