Tandatangan Dewan Jember Dipalsu untuk Ajukan Keringanan ke RS

Tandatangan Dewan Jember Dipalsu untuk Ajukan Keringanan ke RS ilustrasi

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Komisi D DPRD Jember dibuat geram oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, terutama pihak-pihak yang dianggap calo SPM. Mereka menduga ada pemalsuan tandatangan anggota Dewan terutama komisi D yang bisa meringankan beban biaya rumah sakit. Mereka pun meminta ada perbaikan komunikasi sehingga tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.

Hal ini terungkap saat dilakukan Rapat Dengar Pendapat (hearing) DPRD Jember bersama tiga rumah sakit di Jember. "Kami kaget ada data tanda tangan ratusan anggota komisi D DPRD Jember yang merekomendasi SPM," ucap M. Hafidi, Ketua Komisi D DPRD Jember kemarin.

Dia mencontohkan ada nama Andik, dari Gerindra yang selama tahun 2016 ini sudah bertanda tangan 158 pasien. Juga ada nama Agus Sofyan, dari PDI Perjuangan hingga 105 pasien.

"Padahal mereka merasa tidak tanda tangan sebanyak itu. Bahkan, kami dapat laporan punya mas Agus ini discan," ucapnya.

Begitu juga Ja'faroh Wafi yang dipalsu sehingga banyak rekom yang keluar. Padahal, mereka merasa tidak nemberikan rekom sampai sebanyak itu.

Hafidi pun menuduh ada permainan terhadap rekom DPRD di rumah sakit, di mana yang terbanyak terjadi di RSD dr. Soebandi Jember. Dirinya menuding ada makelar yang bermain di rekom ini. "Jangan-jangan ada calo di RS," ucap Hafidi.

Bahkan dengan nada guyonan, Hafidi mengatakan di RS sepertinya ada poli yang bagian tandatangan. Oleh karena itu, dia mengatakan harus ada yang diperbaiki untuk manajemen agar tidak sampai ada kasus tandatangan palsu.

Andik sendiri mengatakan dirinya tidak pernah memberikan rekom sebanyak itu. Dia mengatakan tidak sampai 30 rekom ke pasien miskin. Karena itu dirinya kaget dengan data dari dinkes dan rumah sakit mencapai 158 tandatangan di 2016 ini.

"Padahal tandatangan saya ndak mudah. Tapi kalau niat buruk berlatih gitu ya bisa memalsu," ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Dirinya tidak tahu bagaimana laporan kemudian ada rekom pasien sebanyak itu. Oleh karena itu, dirinya setuju jika ada perbaikan cara untuk rekom pasien miskin benar-benar dari anggota dewan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO