Diabaikan Dispar 15 Selama 15 Tahun, STKSI Didukung Bupati-Wabup

Diabaikan Dispar 15 Selama 15 Tahun, STKSI Didukung Bupati-Wabup Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Arumi Bachsin menyapa penari cilik saat event yang digelar STKSI, di alun-alun Kota Trenggalek, kemarin (30/4). foto: herman/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Diabaikan selama 15 tahun oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Trenggalek, keberadaan Sanggar Tari Kembang Sore Indonesia (STKSI) Cabang Trenggalek malah mendapatkan perhatian Bupati Emil Dardak dan Wabup Moh Nur Arifin. Buktinya dua petinggi Kabupaten Trenggalek ini bergantian datang saat STKSI menggelar kegiatan, di Alun-alun Kota Trenggalek, Sabtu (30/4)

Bupati Emil datang didampingi sang istri, Arumi Bachsin. Kata Emil, dirinya mendorong agar STKSI mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Bahkan kalau bisa ditingkatkan. Emil menyatakan kreasi anak didik STSKI layak dijadikan performance andalan.

“Saya lihat unsur spektakuler dalam koreografi dan tata kostum sudah terasa," tegasnya. Emil pun menyempatkan diri menyapa para penari cilik setelah sempat berdialog singkat dengan pengurus STKSI.

Dukungan serupa disampaikan Wabup Moh Nur Arifin, dengan meminta anaknya agar dilatih menari di sanggar tari tersebut.

“Tolong dicatat malam ini saya mohon anak saya didaftarkan sebagai siswa tari di STKSI. Bila sudah ada anak wakil bupati menjadi siswa tari, masak sih bila ada kegiatan pentas seni saya diam saja, tentu tidaklah. Saya pasti akan mensuport kegiatan anda semua,” cetus Moh Nur Arifin.

Guru tari STKSI, Dine Oktaviana Santy, menyebut, kehadiran Bupati Emil Dardak dan Wabup Moh Nur Arifin, cukup mengobati luka sakit hati mereka selama 15 tahun belakangan ini yang telah diabaikan oleh Dispar Trenggalek.

“Saya mewakili ratusan penari lainnya dalam wadah STKSI merasa lega dengan kehadiran Bupati kami yang baru ini. Dukungan moral seperti inilah yang sangat kami rindukan,” cetusnya. (man/rev)