Gara-gara Bina Desa, Mantan Kades Ureg ureg Malang Tersandung ADD Rp 34 Juta

Gara-gara Bina Desa, Mantan Kades Ureg ureg Malang Tersandung ADD Rp 34 Juta Nur Ali, mantan Kepala Desa Ureg Ureg Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bina desa merupakan kegiatan Bupati Malang bertujuan untuk mengetahui kondisi desa sebenarnya. Bahkan, kegiatan bina desa yang diikuti semua SKPD ini dilakukan selama dua hari satu malam.

Dengan adanya kegiatan ini sebenarnya sangat menunjang sarana dan prasarana segala unsur di desa. Mulai dari infrastruktur pembangunan fisik dan jalan pedesaan diperbaiki, serta perekonomian desa juga secara tidak langsung berjalan lancar.

Hanya saja dengan digelarnya kegiatan tersebut, pihak desa yang ketempatan ternyata tidak sebagus yang dilihat. Terbukti masalah anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut menjadi titik masalah yang sampai saat ini menjadi sandungan sampai ke jalur hukum. Sebab, untuk mobilitas dan biaya persiapan harus menggunakan ADD 2014.

Mantan Kepala Desa Ureg ureg Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Nur Ali, punya pengalaman untuk mempersiapkan acara bina desa yang diselenggarakan Pemkab Malang selama satu bulan.

"Waktu itu tidak ada persiapan, sedangkan di desa sendiri anggaran minim, makanya jalan satu-satunya adalah pinjam ADD," aku Nur Ali kepada BANGSAONLINE.com di kediamannya.

Diungkapkannya, sebelum pinjam ADD tersebut sebenarnya sudah ada kesepakatan dari semua unsur aparat desa. Sementara, nilai pencairan tahun anggaran 2014 mencapai Rp 142 juta, sedangkan rencana perbaikan kantor desa dialokasikan 40 juta rupiah.

Karena sudah tidak ada anggaran lagi untuk biaya bersih-bersih desa dan acara penyambutan bupati, menurut Nur Ali, maka anggaran untuk alokasi perbaikan kantor desa diambilnya melalui bendahara desa sebesar Rp 34 juta.

"Saya mau pinjam uang ke siapa, dan saya berpikir anggaran untuk beli material bisa diundur, lewat bendahara desa ya saya pakai dulu 34 juta rupiah, dan sisa anggaran untuk renovasi kantor desa sebesar 6 juta rupiah di bendahara desa sudah dibelikan besi," tutur dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, anggaran untuk bina desa di Desa Ureg Ureg sebenarnya dengan nilai Rp 34 juta masih kurang banyak. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 86 juta, sedangkan pemasukan bantuan PKK seluruh desa di Kecamatan Gondanglegi sebesar Rp 3 juta, BPM memberi bantuan Rp 2 juta.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO