Penolak Pembangunan Tambak Udang di Desa Dapenda Sumenep Terintimidasi

Penolak Pembangunan Tambak Udang di Desa Dapenda Sumenep Terintimidasi Salah satu warga penolak tambak udang, Achmad Juri. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Penolak pembangunan tambak udang di Desa Dapenda, Kecamatan Batang-Batang, saat ini mulai terintimidasi oleh kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dari awal, rencana pembangunan tambak udang itu memang sudah ditolak oleh warga, karena diyakini akan berdampak negatif pada lingkungan sekitar.

Intimidasi itu mulai dirasakan saat masyarakat yang menolak melakukan koordinasi internal pada Senin (14/3) malam. Koordinasi itu dilakukan guna memasifkan sikap penolakan. Tapi setelah koordinasi selesai, ada kejadian yang tidak diinginkan. Salah satu masyarakat yang hadir dikuntit oleh orang tak dikenal, dan dicegat di tengah jalan.

Salah satu warga yang menghadiri pertemuan itu, Ach. Juri, menuturkan warga yang dicegat itu tidak sempat mengenali siapa sebenarnya yang menghalangi jalan saat hendak pulang, karena jalan yang dilewati minim cahaya. Karena merasa tidak aman, akhirnya warga tersebut berteriak dan minta tolong.

“Warga yang baru saja melakukan koordinasi, langsung berhamburan menuju lokasi teriakan itu. Pengakuan warga tersebut, pencegat sudah memegang pergelangan tangannya, tapi mujur masih belum melakukan perbuatan apa pun. Mujur lagi oknum itu kabur sebelum masyarakat tiba di lokasi,” ujar Juri, Rabu (15/3).

Menurut Juri, masyarakat sebenarnya tidak mau berburuk sangka dengan menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut ada kaitannya dengan penolakan pembangunan tambak udang, karena bisa saja ada motif lain yang melatarbelakangi. Hanya saja masyarakat yang sudah bertekad menolak pembangunan tambak udang kini harus ekstra hat-hati, sebab sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti itu.

Lebih jauh dia memaparkan, selain karena diyakini berdampak negatif pada lingkungan, pembangunan tambak udang juga diyakini akan mengganggu mata pencaharian warga sebagai nelayan. Kata Juri, limbah tambak tersebut dipastikan akan dibuang ke laut, sementara warga di sekitar berprofesi sebagai nelayan. Pembuangan limbah itulah yang diyakini akan mengganggu aktivitas nelayan.

“Sampai kapan pun, kami akan menolak pembangunan tambak udang itu,” tandas Juri.

Informasi yang berhasil dihimpun, investor kini dalam tahap negosiasi harga pembebasan lahan. Sebagian pemilik lahan dikabarkan sudah ada yang menerima uang muka pembelian, tapi berniat akan mengembalikan uang muka untuk kepentingan bersama setelah ada geliat penolakan. Sementara kebanyakan pemilik lahan dari awal memilih menolak pembangunan tambak udang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO