MALANG, BANGSONLINE.com - KH A Hasyim Muzadi, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat, mengingatkan tentang bahaya gerakan paham transnasional yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu mantan ketua umum PBNU dua periode itu minta agar warga Indonesia yang menganut paham Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) An-Nahdliyah proaktif menjadi gerakan.
”Sunny kita yang selama ini masih pada tingkat ilmiah amaliyah harus dikembangkan ke harakah nidzamiyah (gerakan terorganisir-red) secara proaktif,” kata Kiai Hasyim Muzadi saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Islam Global Pengembangan Universitas Islam Malang, di Rektorat Unisma Malang Jawa Timur, Sabtu (5/30/2016).
BACA JUGA:
- Cak Imin Sebut Wasekjen PBNU Pengangguran Cari Kegiatan, Gegara Bela Gus Ipul soal Regenerasi PKB
- Disebut Mau Dongkel Cak Imin, Gus Yaqut: Gosip, Digosok Makin Sip
- Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
- Suka Cita Sambut Ramadan, Khofifah: Momentum Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Kesalehan Sosial
Menurut Kiai Hasyim, saatnya kita menginventarisasi manhaj Sunny Nahdliyah yang selama ini kita pakai dalam rumusan ilmiah yang jami’mani’. ”Perlu pengembangan pemikiran dari manhaj yang ada tanpa harus berpindah “miqot” pemikiran seperti liberalisme,” kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
Karena itu ia berharap Unisma sebagai perguruan tinggi Islam yang dikelola para akademisi dan intelektual NU di Malang Jawa Timur menjadi pangkalan gerakan Sunny. ”Karena sulit mengharapkan dari institusi NU formal yang sudah terkooptasi,” kata Kiai Hasyim.
Selain Kiai Hasyim Muzadi, juga tampil seabgai pembicara KH Tholhah Hasan yang merupakan sesepuh Unisma. (ma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News