SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Wahyu Hidayat, pelajar SMAN 1 Sampang saat ini tergolek tidak berdaya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya akibat kecelakaan tunggal di jalan Demongan Aengsareh, Sampang. Dia mengalami gegar otak otak berat dan harus dirujuk ke rumah sakit terbesar di Indonesia Timur itu.
Pihak rumah sakit Sampang tidak sanggup menangani karena kendala peralatan medis yang belum lengkap. Sehingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
BACA JUGA:
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
- Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Mayat Bayi di Bibir Pantai Camplong Sampang
- Pemkab Sampang Gelar Parade Takbir Keliling Lebaran Idulfitri 2024
- Inspektorat Kabupaten Sampang Dalami Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin di Puskesmas Batulenger
Setelah diagnosa, pihak RSUD Dr. Soetomo menyarankan untuk dilakukan operasi dengan perkiraan biaya sekitar Rp 400 juta. Karena tidak mampu, orang tuanya yang hanya sebagai kuli bangunan, meminta bantuan Kepala Dinas Kesehatan Sampang dr. Firman Pria Abadi untuk membuat keterangan tidak mampu, agar mendapatkan keringanan biaya.
Namun Kadis kesehatan menolak, dengan alasan, pihak Kesehatan hanya melayani orang melahirkan bukan orang sakit atau pun memberikan rekom untuk orang tidak mampu. Atas dasar solidaritas, teman korban mencari sumbangan untuk meringankan beban orang tua Wahyu Hidayat, hingga ke kantor DPRD Kabupaten Sampang.
"Kami merasa prihatin atas nasib Wahyu Hidayat. Makanya, temen-teman anggota dewan dan saya minta sumbangan seikhlasnya agar membantu," ucap Wakil Ketua Dewan H. Abdus Salam sambil membawa kardus sumbangan.
H. Abdus Salam menyayangkan sikap Kadis Kesehatan yang kurang peduli kepada orang yang tidak mampu ini. "Masa hanya memberikan rekom saja, merugikan dia. Di mana rasa ibanya kepada orang yang tidak mampu," tukas dia. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News