Pembunuhan Pelajar SMKN Dander Bojonegoro Direkonstruksi

Pembunuhan Pelajar SMKN Dander Bojonegoro Direkonstruksi SADIS: Tersangka Bayu (20) saat memeragakan adegan penusukan terhadap tubuh korban. (Korban diperagakan model). foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Widuk Suwito alias Bayu (20), pemuda asal Desa/Kecamatan Dander, Bojonegoro, memeragakan 33 adegan saat rekonstruksi di halaman belakang Mapolres Bojonegoro, Rabu (20/1). Rekonstruksi itu terkait pembunuhan yang dilakukannya terhadap Alvian Bagas Prakoso (16), pelajar SMKN Dander asal Desa Jono, Kecamatan Temayang, .

Adegan pertama pada tanggal 6 Desember 2015, pelaku dan korban bertemu di sebuah acara pertujukan seni jajaran di Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Selanjutnya keduanya berkenalan dan saling tukar nomer telepon. Hari berikutnya, tanggal 7 Desember keduanya bertemu kembali juga di acara yang sama.

Pertemuan itu kembali berulang, tepatnya tanggal 9 Desember. Namun pada pertemuan itu korban diminta bermain di rumahnya. Dari pertemuan itu, pelaku sudah memiliki rencana jahat.

"Pelaku menunggu korban di rumahnya. Sambil menunggu korban tiba, pelaku ternyata sedang mengasah pisau," jelas Kasubbag Humas Polres Bojonegoro, AKP Nugroho Basuki disela menyaksikan rekonstruksi.

Pisau itu sengaja disiapkan pelaku untuk membunuh korban. Selain menyiapkan pisau, pelaku juga menyiapkan palu. Selang beberapa menit, korban tiba di rumah pelaku dan keduanya langsung pergi ke tengah hutan Dander dengan berboncengan menggunakan sepeda motor korban jenis Honda Beat Nopol S 6143 DO.

"Sesampainya di tengah hutan itu, korban dan pelaku duduk santai sambil menghisap rokok dan bermain handphone," jelasnya.

Saat bersantai bermain handphone itulah pelaku mulai melakukan penusukan. Korban tidak tahu saat pertama ditusuk korban. Sebab, korban saat itu sedang duduk sambil menundukan kepala, sementara pelaku menusuk punggung korban dari atas.

"Setelah satu kali ditusuk, korban langsung berdiri dan memeluk pelaku sambil mengucapkan kata maaf," paparnya.

Namun, penusukan itu terus dilakukan hingga beberapa kali, sehingga korban langsung terjatuh di depan pelaku. Saat sudah jatuh itu, pelaku masih terus menghujam tusukan hingga sebanyak 12 kali yang diarahkan di punggung dan perut korban. Tindakan pelaku tidak berhenti di situ, meski korban sudah terkapar bersimbah darah, pelaku masih tega memukulkan palu yang disiapkan sebanyak tiga kali ke pelipis mata, kepala bagian atas dan mulut korban.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO