Hujan Interupsi, Ade Komarudin Resmi Ketua DPR, Golkar Agung Ancam Gugat

Hujan Interupsi, Ade Komarudin Resmi Ketua DPR, Golkar Agung Ancam Gugat WALK OUT: Anggota DPR asal Demokrat Ruhut Sitompul berjalan keluar dari ruang Paripurna DPR karena memprotes Pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR, Senin (11/1). foto: detik.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Politisi Partai Golkar Ade Komarudin resmi menjadi Ketua DPR usai dilantik dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1). Rapat paripurna diwarnai sejumlah interupsi anggota DPR dan berlanjut aksi walk out, di antaranya sejumlah anggota Fraksi Golkar Kubu Agung Laksono dan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Kini Golkar kubu Agung bersiap memperkarakan Ade. "Kami akan menggugat, karena apa dasarnya pelantikan tersebut. Hari ini di Republik Indonesia tidak ada satupun DPP Golkar yang diakui secara hukum," kata Wasekjen Golkar kubu Agung Samsul Hidayat kepada wartawan, Senin (11/1) dikutip dari detik.com.

Samsul mengatakan dirinya tidak anti terhadap Ade Komarudin. Namun dia mengatakan saat ini tak ada DPP Golkar yang sah, sehingga, seharusnya tak ada satupun kader yang boleh merasa diusulkan oleh DPP Golkar sebagai Ketua DPR. Oleh karenanya dia akan menggugat ke pengadilan. "Ini satu preseden yang buruk bagi Golkar, karena ada kader Golkar yang melabrak konstitusi. Ini ambisi liar!" sindirnya tajam.

Lebih jauh, Samsul mempermasalahkan surat usulan Ketua DPR yang diteken Ade Komarudin sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR pada 18 Desember 2015. Sebab, berdasarkan Surat Keputusan (SK) DPP Golkar kubu Ical, Ade sudah bukan lagi Ketua Fraksi Golkar DPR per 17 Desember 2015. "Temuan itu harus ditindaklanjuti," pinta Samsul.

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol, Agung Laksono, menanggapi dingin pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR. 

"Ya terus terang saja saya kecewa, kami sesalkan bukan soal Akomnya (Ade Komarudin), tapi proses, prosedurnya itu," kata Agung di Istana, Jakarta, Senin (11/1) dikutip dari merdeka.com.

Agung menilai proses pelantikan Ade Komarudin sebagai ketua DPR terburu-buru. Padahal, Partai Golkar masih mengalami konflik dualisme kepengurusan dan pihaknya mengajukan Agus Gumiwang sebagai Ketua DPR. "Kenapa sih kok buru-buru, tidak mendengarkan. Seolah-olah tidak mendengarkan aspirasi dari partai yang juga menjadi bagian dari parlemen. Bagaimana DPR bisa menegakkan aspirasi rakyat, aspirasi partainya saja kurang," jelas Agung.

Rapat paripurna dengan agenda pelantikan Ade Komarudin sebagai ketua DPR sendiri dihujani interupsi. Golkar kubu Agung Laksono menolak pencalonan Ade jadi ketua DPR dan mengajukan Agus Gumiwang sebagai calon tandingan.

Fraksi NasDem pun meminta agar pelantikan ditunda. NasDem ingin pencalonan ketua DPR lebih dahulu diselesaikan dalam internal Partai Golkar.

"Kami usulkan terkait dengan pimpinan fraksi Partai Golkar kita kembalikan pada Golkar untuk dibahas secara internal. Demi menjaga legalitas formal, keabsahan, legitimasi, serta integritas lembaga yang kita cintai ini. Kita usulkan dilakukan skorsing rapat dengan dilakukan rapat Bamus di belakang rapat ini," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Platte dalam sidang paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1) dikutip dari merdeka.com.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO