Refleksi Akhir Tahun 2015, DPC PKB Sampang Siapkan 9 Ijtihad Politik Tahun 2016

Refleksi Akhir Tahun 2015, DPC PKB Sampang Siapkan 9 Ijtihad Politik Tahun 2016 foto: bahri/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Sebagai wujud pertanggungjawaban publik kepada masyarakat Sampang, DPC Kabupaten Sampang, Minggu (27/12), menggelar refleksi akhir tahun 2015 dan soft launching kantor baru DPC Sampang di Jl. Imam Bonjol.

Acara refleksi akhir tahun 2015 ini dipimpin langsung oleh Ketua DPC Sampang Badrut Tamam, juga dihadiri semua pengurus tanfidz dan pengurus PAC se-Kabupaten Sampang.

Selain itu, hadir juga anggota DPRD Propinsi Jatim KH. Aliyadi, Ketua DPRD Kabupaten Sampang KH. Imam Ubaidilah serta delapan anggota fraksi Sampang.

Dijelaskan Badrut Tamam, saat ini DPC Sampang telah melakukan muhasabah (evaluasi,red) tahun 2015. Untuk tahun 2016 mendatang, telah menetapkan 9 ijtihad politik yang wajib dilaksanakan.

Badrut menjelaskan, 9 ijtihad politik itu di antaranya di bidang pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan pertanian, kelautan, pendidikan, mengurangi angka kemiskinan, pemberdayaan UMKM (Koperasi), merangkul kekuatan muda untuk menjadi kelompok usaha baru (pemuda usaha), mendorong pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan.

"Khusus untuk pembangunan infrastruktur itu, harus ada pemerataan baik di kota dan desa. Yang utama, apabila sektor perekonomian kita telah maju, jangan sampai infrastruktur yang diperbaiki hanya bisa dilewati pejalan kaki sana," terang Badrut Tamam yang juga anggota DPRD Provinsi Jatim ini.

Alasan lain tegas Badrut Tamam, saat ini permasalahan yang dihadapi Kabupaten Sampang, yang utama terletak pada masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan masih belum baiknya infrastruktur.

Kondisi eksisting Kabupaten Sampang, lanjut Badrut, menunjukan bahwa angka kemiskinan masih 24 persen. Angka ini ini menjadi yang tertinggi se Jatim. Sedangkan untuk angka pengangguran di kisaran 2,2 persen atau setara dengan 11.018 jiwa. Juga untuk indeks pembangunan manusia (IPM) yang  masih 62 persen, atau terendah se Jawa Timur.

"Kondisi di atas adalah parameter dan acuan yang menunjukan bahwa pembangunan di Sampang belum maksimal," pungkasnya. (hri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO