57 Persen APBD Ngawi Terserap hanya untuk Belanja Pegawai

57 Persen APBD Ngawi Terserap hanya untuk Belanja Pegawai ilustrasi: PNS Pemkab Ngawi

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Temuan Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) terkait defisit anggaran Pemkab Ngawi tahun 2012 lalu rupanya tidak membuat trauma pemerintah daerah setempat. Hal ini menyusul komposisi APBD 2016 yang terbilang belum ideal.

Sebab, terbukti 57 persen dari total belanja daerah sebesar Rp 2,069 triliun bakal terserap hanya untuk pegawai. Kondisi itu membuat Pemkab mengalami defisit anggaran Rp 112,561 miliar lantaran anggaran pendapatan yang hanya sebesar Rp 1,956 triliun.

“Sebenarnya komposisi itu lebih baik dari sebelumnya,’’ kata Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Jum’at (04/12).

Antok-sapaan akrabnya- mengklaim kekuatan anggaran itu cukup untuk sekadar meng-cover seluruh kebutuhan pembangunan daerah. Itu mengingat angka sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) daerah tahun 2015 yang diestimasikan bisa menutup defisit anggaran tersebut.

Dijelaskan, silpa tahun ini diperkirakan mencapai Rp 190 miliar lebih seiring banyaknya program yang belum dilaksanakan jelang tutup anggaran. ‘’Perkiraan kami silpa bisa tembus sampai Rp 190 miliar,’’ jelasnya.

Ketua DPC PDIP Ngawi ini mengatakan pihaknya sengaja mengeplong defisit anggaran lebih besar dari rancangan APBD (R-APBD) 2016 sebelumnya. Tujuannya, silpa yang dipastikan bakal membengkak tinggi bisa terakomodir di dalam APBD tahun depan.

Meski tak efektif, Antok menyebut upaya itu terpaksa dilakukan seiring banyaknya program yang tidak berjalan maksimal di 2015. “Kalau bisa malah defisit anggarannya ditambah, jadi biar silpa-nya dapat masuk semua,’’ terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO