Dianggap Kampanye di Kampus, Risma Batal Hadir di Kuliah Umum UMS

Dianggap Kampanye di Kampus, Risma Batal Hadir di Kuliah Umum UMS Kuliah Umum Pendidikan Karakter di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang tidak jadi dihadiri Risma

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Cawali Tri Rismaharini membatalkan diri untuk menghadiri undangan sebagai pembicara dalam Kuliah Umum Pendidikan Karakter di Univesitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis (3/12).

Ketua panitia, Ratno Abidin mengaku, pihaknya belum mengetahui pasti alasan ketidakhadiran mantan wali kota tersebut. Namun, sehari sebelumnya, dia mengakui pihaknya menerima ancaman dari Panwas Kota Surabaya yang akan membubarkan acara kuliah umum yang dihadiri calon wali kota yang diusung PDIP tersebut.

“Saya kurang paham masalahnya apa. Tapi tadi malam sempat beredar SMS, bahkan humas Unmuh juga ditelpon panwas yang menyatakan akan membubarkan acara karena dianggap kampanye di kampus,” jelas Ratno Abidin.

Bukan hanya ancaman yang diterima, menurut Ratno, panwas juga akan mengerahkan anggota panwascam se-Surabaya untuk memantau acara kuliah umum tersebut. “Ada SMS ke saya, panwas se-Surabaya akan datang ke Unmuh Surabaya,” ungkapnya.

Dia mengaku heran dengan ancaman dari panwas tersebut. Pasalnya, kuliah umum yang akan diselenggarakan tak ada muatan politis. Ratno mengatakan, kuliah umum ini rutin diadakan setiap semester.

Pada kesempatan ini, pihaknya menghadirkan Risma sebagai pembicara dengan tema pendidikan karakter, karena memang perempuan yang pernah mendapat predikat wali kota terbaik ketiga di dunia itu dinilai sosok yang tepat. “Beliau sosok yang visioner, jika dicontoh oleh mahasiswa dan guru sangat bagus dan tepat,” jelasnya.

Meski, bukan berlatar belakang pendidik, lanjut Ratno, menurutnya, Risma selama menjabat wali kota begitu perhatian dan peduli terhadap masalah pendidikan. “Beliau sangat perhatian terhadap dunia pendidikan,” tegas Ratno.

Dia menambahkan, pihaknya memahami aturan kampanye pilkada. Untuk itu, pihaknya sebelumnya mempersilakan panwas untuk melakukan tindakan, jika pada pelaksanaannya terdapat pelanggaran. “Dilihat dulu ada pelanggaran tidak. Jangan belum dimulai sudah diancam akan dibubarkan,” tuturnya dengan nada kecewa.

Dia juga mengungkapkan, SMS yang berisi ancaman akan membubarkan kuliah umum yang dihadiri Risma, bukan hanya disampaikan ke panitia, namun juga diterima beberapa mahasiswa UMS. “Mahasiswa juga menerima SMS itu. Dan mereka menyampaikannnya ke kami (panitia),” ungkapnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO