Halaqah MUI Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Pentingnya Islam Wasathiyah

Halaqah MUI Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Pentingnya Islam Wasathiyah Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin saat memberi sambutan. (Ist)

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota (Wawali) Kediri, Qowimuddin Thoha, mengikuti kegiatan Halaqah Penguatan Islam Wasathiyah dalam Menjaga Pancasila dan Merawat NKRI yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kediri di Aula Masjid Agung Kota Kediri, Sabtu (27/12/2025).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Kota Kediri, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, dan Wakil Ketua MUI Jawa Timur, KH. Ali Maschan Moesa. Halaqah ini menjadi ruang penguatan pemahaman Islam wasathiyah sebagai fondasi penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, persatuan, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Wawali Kediri menuturkan bahwa tema yang diangkat sangat relevan dengan tantangan kebangsaan saat ini. Menurutnya, Islam harus hadir sebagai rahmat bagi semesta, Pancasila tetap menjadi rumah bersama, dan NKRI terus dirawat dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab bersama.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Islam wasathiyah mengajarkan sikap adil, seimbang, dan menebarkan rahmat bagi seluruh alam. Islam yang tidak keras, namun juga tidak kehilangan prinsip. Islam yang menyejukkan, merangkul, serta menghadirkan solusi. Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, sejalan dengan Pancasila dan menjadi fondasi kuat dalam merawat keutuhan NKRI.

“Karena itu, menjaga Pancasila dan merawat NKRI bukan hanya menjadi tugas negara, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kita bersama. Di sinilah peran ulama menjadi sangat strategis, sebagai penuntun umat, penjaga akhlak, sekaligus perekat persatuan,” ujar Gus Qowim, sapaan akrabnya.

Dia juga mengungkapkan rasa syukur karena Kota Kediri dianugerahi sebagai kota yang rukun, damai, dan toleran. Di tengah keberagaman agama, budaya, dan latar belakang masyarakat, Kota Kediri terus tumbuh dengan semangat saling menghormati dan gotong royong.

Wawali Kediri menyadari bahwa kerukunan harus terus dirawat. Tidak cukup hanya melalui regulasi dan program, tetapi juga dengan keteladanan, dakwah yang menyejukkan, serta nasihat para ulama.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kediri berharap MUI Kota Kediri terus menjadi mitra strategis dalam menjaga suasana kota yang aman, damai, dan berkeadaban.

Melalui halaqah ini, Gus Qowim berharap terbangun kesamaan pandangan, penguatan komitmen, serta sinergi yang semakin erat antara ulama dan umara, antara tokoh agama dan pemerintah, dalam mengawal umat agar tetap berada di jalan moderasi, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, dan setia merawat keutuhan NKRI, dimulai dari Kota Kediri. (uji/msn)