KH Junaedi Sholeh dan Eddy Supriyanto Pimpin PCNU Bangil

KH Junaedi Sholeh dan Eddy Supriyanto Pimpin PCNU Bangil Rois Syuriyah terpilih, KH. Junaedi Sholeh, dan Ketua Tanfidziyah terpilih, Eddy Supriyanto, dalam Konfercab PCNU Bangil 2025. Foto: AHMAD FUAD/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Konferensi PCNU Bangil menetapkan KH. Ahmad Junaedi Sholeh sebagai Rois Syuriyah dan Eddy Supriyanto menjadi Ketua Tanfidziyah. Pemilihan dilakukan dalam 3 tahap pada Minggu (9/11/2025).

Tahap pertama adalah penentuan ahlul halli wal aqdi atau dewan formatur yang terdiri dari 5 orang, dipilih berdasarkan usulan dari masing-masing MWCNU se-Bangil. Nama-nama yang diusulkan ditampilkan di papan sidang, lalu dipilih lima tokoh dengan suara terbanyak.

Tahap kedua adalah pemilihan Rois Syuriyah melalui musyawarah dewan formatur yang terdiri dari KH. Ahmad Junaedi Sholeh, KH. Taufiqul Jalil, KH. Sobri Sutroyono, dan dua tokoh lainnya. Hasil musyawarah menetapkan KH. Junaedi Sholeh sebagai Rois Syuriyah.

Tahap ketiga adalah pemilihan Ketua Tanfidziyah oleh 6 Ketua MWCNU se-Bangil. Dua kandidat yang maju adalah H. Ahmad Tauhid dan Eddy Supriyanto. 

Eddy memperoleh dukungan terbanyak dengan 4 suara, sementara Ahmad Tauhid mendapat 2 suara. Pimpinan pleno, KH. Muhamad Faqih (Sekjen PWNU Jatim), menetapkan Eddy Supriyanto sebagai Ketua PCNU Bangil secara sah.

Dalam wawancara dengan BANGSAONLINE.com, Eddy menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk mencalonkan diri sebagai ketua.

"Kami ini tidak ada niatan jadi Ketua NU Bangil," katanya.

Ia mengaku tidak ada persiapan pencalonan seperti kampanye atau tim sukses.

"Bisa di cek bahwa saya sama sekali tidak ada niatan," tuturnya.

Eddy merasa banyak tokoh lain yang lebih layak memimpin NU, apalagi dirinya bukan lulusan pesantren maupun berasal dari keluarga kiai. 

Namun, ia memiliki pengalaman panjang di NU, mulai dari Ketua Ranting NU, Ansor, Ketua MWCNU Prigen dua periode, hingga Wakil Ketua PCNU Bangil.

"Jadi ibarat baju itu terlalu besar untuk dipakai saya, rasanya berat gitu," ucapnya.

Meski merasa berat, Eddy menyebut jabatan tersebut adalah amanat yang harus dijalankan sebaik mungkin. Ia pun menyiapkan 4 langkah strategis untuk masa depan NU Bangil, yakni penguatan dakwah, sosial, ekonomi, dan pendidikan.

"NU adalah rumah kita bersama maka untuk memajukannya juga bersama-sama," pungkasnya. (afa/mar)