Dorong Perekonomian, Dinas Perikanan Sumenep Beri 3 Bentuk Dukungan Fasilitasi Sarana Produksi

Dorong Perekonomian, Dinas Perikanan Sumenep Beri 3 Bentuk Dukungan Fasilitasi Sarana Produksi Agustiono Sulasno, Kepala Dinas Perikanan Sumenep

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep terus memperkuat subsektor perikanan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

Langkah tersebut diwujudkan melalui program fasilitasi sarana produksi perikanan yang terbukti mampu menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan.

Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Agustiono Sulasno, mengungkapkan bahwa program ini mencakup tiga bentuk dukungan, yakni bantuan sarana budi daya ikan air tawar, bantuan sarana pengolahan hasil perikanan, serta bantuan hibah uang untuk pengembangan usaha perikanan rakyat.

“Tahun ini kami menyalurkan fasilitasi sarana budi daya ikan air tawar kepada 38 kelompok di Kabupaten Sumenep, masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang,” kata Agustiono, Selasa (4/11/2025).

Selain itu, Dinas Perikanan juga memfasilitasi sarana pengolahan hasil perikanan kepada 16 kelompok dengan total 160 penerima manfaat, serta menyalurkan bantuan hibah uang kepada 5 kelompok untuk mendukung pengembangan usaha di bidang perikanan.

Menurut Agustiono, secara keseluruhan terdapat 59 kelompok penerima manfaat dengan total sekitar 590 pelaku usaha perikanan yang tersebar di berbagai kecamatan. 

Berdasarkan hasil evaluasi, sekitar 65 persen atau setara 380 orang penerima manfaat telah berhasil mengembangkan usahanya secara mandiri di bidang budi daya dan pengolahan hasil perikanan.

“Fasilitasi sarana produksi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas kelompok, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Selain memberikan bantuan fisik dan hibah, Dinas Perikanan juga melakukan pendampingan teknis serta pelatihan manajemen usaha agar kelompok penerima mampu mengelola bantuan secara efektif dan berkelanjutan. 

Beberapa kelompok bahkan telah berhasil memasarkan produk olahan seperti abon, kerupuk, dan bakso ikan di pasar lokal maupun regional.

“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, karena terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di sektor perikanan,” pungkasnya. (aln/van)